Jurnal Minggu 1 ( 15 Oktober - 23 Oktober 2021)
Kegiatan saya sebagai CGP dimulai
dengan kegiatan Mulai dari diri pada tanggal 15 Oktober 2021, diminta membuat
Refleksi diri terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara, apakah selama ini saya
menjadi guru sudah melaksanakan prinsip KHD dalam pembelajaran sehari-hari.
Tugas ini membuat saya bahagia karena saya bisa menuangkan refleksi diri ini
dengan video. Akhirnya saya membuat video tentang Refleksi Kritis pemikiran Ki
Hajar Dewantara, yang saya upload di You Tube. Pelajaran yang saya dapat dari
tugas ini adalah belajar untuk selalu mendokumentasikan pembelajaran yang kita
lakukan sehingga ada bukti, dan belajar menuangkan pengalaman mengajar kita
dalam bentuk video. Penerapan untuk pembelajaran ini adalah akan selalu
mendokumentasikan setiap pembelajaran yang saya lakukan dengan terlebih dahulu
membuat rencana yang matang supaya semua rencana pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, dan selalu inget dengan prinsip KHD dalam setiap pembelajaran yang
kita lakukan. Link Video Refleksi kritis https://youtu.be/Kua2HHG6EvI
Pada tanggal 19 Oktober 2021 kegiatan yang
saya lakukan adalah Eksplorasi Konsep- Forum Diskusi bersama Instruktur Ibu
Lisza Megasari melalui pertemuan virtual gmeet. Penjelasan materi tentang
pendidikan berpijhak pada anak yang disampaikan oleh bu Lisza sangat menyentuh
hati saya, bahkan sampai meneteskan air mata, tersadarkan bahwa selama ini yang
saya sudah merasa saya sangat berpihak kepada anak, karena banyak murid yang
menginginkan saya sebagai guru mereka, perkataan murid saya, "duh ibu beda
ya sama guru lainnya, ibu ngerti banget kita..." ternyata belum sepenuhnya
saya memberikan hak murid- murid saya, saya belum melaksanakan merdeka belajar.
Walaupun saya sadar bahwa kita masih terkait dengan kurikulum yang ada,
administrasi guru yang harus di laksanakan, selalu berusaha untuk menamatkan
semua kompetensi dasar pada anak, tanpa memahami bahwa murid harus belajar 14
mata pelajaran dalam seminggu dan pastinya semua guru berlomba-lomba untuk
memberikan tugas... saat saya melihat kenyataan pahit, waktu tatap muka
sepertinya saya banyak penggemar, semua murid ingin belajar dengan saya, tapi
waktu pandemi, belajar secara daring ternyata tugas murid tidak semua
dikerjakan, zoom tidak semua ikut. Hancur rasanya hati ini, gagal jadi guru.
tidak ada lagi guru favorit, adanya guru yang menyebalkan hanya memberi
tugas...tanpa ada canda tawa, tanpa ada game yang biasa saya lakukan dalam
pembelajaran tatap muka. Pelajaran yang saya dapat, saya jadi lebih memahami
murid, tidak sakit hati karena mereka terlambat atau cuek dengan tugas-tigas
saya, intinya lebih berempati. Penerapan yang akan saya lakukan adalah akan
lebih memanusiakan atau paling tidak dalam memberi tugas, saya akan membuat
pilihan, supaya murid bisa memilih hal yang paling mudah untuk dilaksanakan... memberi
waktu pengerjaan yang lebih lama, mengajak untuk bisa bekerja sama dalam
kelompok, dan selalu memberi apresiasi untuk karya murid saya.
Kegiatan saya pada tanggal 22 Oktober 2021
adalah Ruang Kolaborasi- Pengerjaan bersama Fasilitator ibu Ruhaniyah, dengan
PP (Pengajar Praktek) Bu Dini, Pa Harun dan rekan- rekan CGP dari 2 kelompok
berjumlah total 10 orang melalui pertemuan virtual Gmeet. Pada awal pertemuan
dilakukan perkenalan dengan cara yang unik yaitu menyebutkan kepanjangan dari
nama panggilan. Kemudian kita berdiskusi dalam breakroom yang beranggotakan 5
orang, merupakan pengalaman yang baru buat saya berdiskusi dalam gmeet dan kami
berdiskusi tentang kerangka merdeka belajar. Perasaan saya senang, karena
walaupun tidak tatap muka langsung diskusi kita tetap seru... ini memberikan
pelajaran buat saya, bahwa pembelajaran tidak harus bertemu langsung tapi bisa
melalui virtual, bahkan berdiskusi sekalipun dan ternyata lebih efektif, karena
di batasi oleh waktu... Dan kami mendapatkan kerangka merdeka belajar yang
disesuaikan dengan potensi daerah kita serta sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang kita pilih. Penerapan selanjutnya, dalam berdiskusi dengan
G-meet harus benar- benar saling menghormati dan menghargai, satu berbicara
yang lain mendengarkan dengan baik, dan harus ada notulen. Saya juga akan
menerapkan ice breaking perkenalan yang diajarkan oleh Bu Ruhaniyah selalu
Fasilitator.
Demikian tadi refleksi jurnal minggu 1
Pendidikan Pelatihan Guru Penggerak. Secara keseluruhan kegiatan yang saya
lakukan sangat bermanfaat dan membuat saya semakin sadar untuk menjadi guru
yang berpihak kepada murid. Perasaan saya bahagia karena bisa bersama dengan
Instrutur, Fasilitator, Pengajar Praktek dan rekan CGP yang luar biasa, bisa
membuat inspirasi buat saya untuk selalu berkarya dan berbagi... Banyak
pelajaran yang saya peroleh dan bisa saya aplikasikan pada pembelajaran saya di
sekolah. Berusaha untuk melakukan sedikit perubahan, untuk menuju Pendidikan
Indonesia yang maju.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.