LKPD: Pengamatan Bakteri pada Agar-Agar dan Makanan Busuk
Pendahuluan
Tujuan:
- Mengisolasi dan mengidentifikasi jenis bakteri yang terdapat pada makanan busuk.
- Memahami prinsip pembuatan media kultur agar-agar.
- Mengamati pertumbuhan koloni bakteri pada media agar-agar.
- Menyadari pentingnya menjaga kebersihan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Alat dan Bahan:
- Agar-agar
- Kaldu nutrisi
- Air suling
- Cawan petri steril
- Pipet tetes steril
- Ose steril
- Bunsen
- Makanan busuk (misal: buah busuk, roti basi)
- Mikroskop
- Objek glass
- Cover glass
- Alkohol 70%
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Media Agar:
- Timbang agar-agar dan kaldu nutrisi sesuai perbandingan yang ditentukan.
- Larutkan dalam air suling, kemudian panaskan hingga mendidih sambil diaduk terus-menerus.
- Tuangkan media ke dalam cawan petri steril secara aseptis.
- Biarkan media memadat dalam posisi miring.
2. Pengambilan Sampel:
- Sterilkan ose dengan cara dipanaskan pada bunsen.
- Ambil sedikit sampel makanan busuk dengan ose yang sudah dingin.
- Oleskan sampel pada permukaan media agar dengan cara zig-zag.
3. Inkubasi:
- Tutup cawan petri dan inkubasi pada suhu kamar selama 2-3 hari.
4. Pengamatan:
- Amati pertumbuhan koloni bakteri pada media agar.
- Hitung jumlah koloni dan perhatikan bentuk, ukuran, dan warna koloni.
- Buat preparat basah dari koloni bakteri untuk diamati di bawah mikroskop.
5. Pewarnaan Gram (Opsional):
- Lakukan pewarnaan Gram pada preparat basah untuk mengetahui jenis bakteri (Gram positif atau Gram negatif).
Pertanyaan
- Apa fungsi agar-agar dalam media kultur?
- Mengapa cawan petri dan alat-alat lain harus disterilkan sebelum digunakan?
- Apa perbedaan antara koloni bakteri yang tumbuh pada media agar?
- Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri pada makanan?
- Bagaimana cara mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan?
Analisis Data
- Buatlah tabel pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan Anda.
- Gambarkan bentuk koloni bakteri yang diamati.
- Identifikasi jenis bakteri yang mungkin tumbuh berdasarkan bentuk koloni dan hasil pewarnaan Gram (jika dilakukan).
Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data.
Daftar Pustaka
- Sebutkan buku atau sumber lain yang Anda gunakan sebagai referensi.
Catatan:
- Praktikum ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan guru.
- Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk.
- Jaga kebersihan dan keselamatan kerja selama praktikum.
Penting:
- Makanan busuk dapat mengandung bakteri patogen yang berbahaya. Hindari kontak langsung dengan sampel makanan busuk dan cuci tangan setelah melakukan praktikum.
- Buang semua media kultur dan sampel bekas dengan benar setelah praktikum selesai.
Macam-macam Koloni Bakteri: Sebuah Panduan Visual
Koloni bakteri adalah kumpulan sel bakteri yang terlihat dengan mata telanjang saat tumbuh pada media kultur. Bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni ini sangat beragam dan dapat digunakan sebagai petunjuk awal untuk mengidentifikasi jenis bakteri.
Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Koloni:
- Jenis bakteri: Setiap spesies bakteri memiliki karakteristik pertumbuhan yang berbeda.
- Jenis media: Komposisi media kultur dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran koloni.
- Kondisi lingkungan: Suhu, pH, dan ketersediaan oksigen juga mempengaruhi pertumbuhan koloni.
Macam-macam Bentuk Koloni:
Berikut adalah beberapa bentuk koloni bakteri yang umum ditemukan:
Sirkuler: Koloni berbentuk bulat sempurna dengan tepi yang rata.
Irreguler: Koloni berbentuk tidak beraturan, dengan tepi yang bergerigi atau berlob.
Rhizoid: Koloni berbentuk seperti akar, dengan percabangan yang kompleks.
Punctiform: Koloni sangat kecil, seperti titik.
Filamen: Koloni berbentuk seperti benang atau serat.
Spreading: Koloni tumbuh menyebar dan menutupi seluruh permukaan media.
Karakteristik Koloni Lainnya:
Selain bentuk, karakteristik lain yang perlu diperhatikan saat mengamati koloni bakteri adalah:
- Ukuran: Koloni dapat berukuran sangat kecil hingga beberapa sentimeter.
- Warna: Warna koloni dapat bervariasi, dari putih, kuning, merah, hingga hitam.
- Elevasi: Tingkat ketinggian koloni di atas permukaan media.
- Margin: Tepi koloni, dapat rata, bergerigi, atau berlob.
- Permukaan: Permukaan koloni dapat halus, kasar, atau berlendir.
- Konsistensi: Konsistensi koloni dapat lunak, keras, atau seperti lendir.
Pentingnya Mengamati Koloni Bakteri:
Pengamatan koloni bakteri merupakan langkah awal yang penting dalam identifikasi bakteri. Informasi tentang bentuk, ukuran, dan karakteristik koloni lainnya dapat membantu kita menyusun dugaan awal tentang jenis bakteri yang sedang kita amati.
Catatan:
- Pengamatan koloni bakteri hanya merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi bakteri. Untuk identifikasi yang lebih akurat, diperlukan uji biokimia dan molekuler.
- Bentuk koloni bakteri dapat berubah tergantung pada kondisi pertumbuhan.
Contoh Tabel Pengamatan Koloni Bakteri:
No. | Bentuk Koloni | Ukuran | Warna | Elevasi | Margin | Permukaan | Konsistensi |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Sirkuler | Kecil | Putih | Cembung | Rata | Halus | Lunak |
2 | Irreguler | Besar | Kuning | Datar | Bergerigi | Kasar | Keras |
... | ... | ... | ... | ... | ... | ... | ... |
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.