Followers

Tuesday, August 27, 2024

Modul P5 Kewirausahaan dengan Desain Thinking

 


Mari Kembangkan Modul P5 Kewirausahaan dengan Desain Thinking!

Memahami Desain Thinking

Desain Thinking adalah pendekatan yang berpusat pada manusia untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi inovatif. Dalam konteks Modul P5 Kewirausahaan, kita akan menggunakan desain thinking untuk mengajak siswa menggali ide bisnis mereka sendiri, mulai dari memahami kebutuhan pasar hingga mengembangkan produk atau jasa yang bernilai.

Struktur Modul P5 Kewirausahaan dengan Desain Thinking

Berikut adalah struktur yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan Modul P5 Kewirausahaan:

Tahap 1: Empati (Empathize)

  • Kegiatan:

    • Observasi: Ajak siswa mengamati lingkungan sekitar, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Mintalah mereka untuk mengidentifikasi masalah atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
    • Wawancara: Siswa melakukan wawancara dengan orang-orang di sekitar mereka (teman, keluarga, guru, dll.) untuk menggali lebih dalam mengenai masalah yang telah mereka identifikasi.
    • Jurnal: Siswa membuat jurnal untuk mencatat hasil observasi dan wawancara mereka.
  • Tujuan: Membantu siswa memahami perspektif orang lain dan mengidentifikasi peluang bisnis yang potensial.

Tahap 2: Definisi (Define)

  • Kegiatan:

    • Pernyataan Masalah: Siswa merumuskan pernyataan masalah yang jelas dan spesifik berdasarkan hasil observasi dan wawancara.
    • Persona: Siswa menciptakan persona pelanggan ideal untuk produk atau jasa yang akan mereka kembangkan.
  • Tujuan: Membantu siswa merumuskan masalah bisnis yang akan mereka pecahkan.

Tahap 3: Ideasi (Ideate)

  • Kegiatan:

    • Brainstorming: Ajak siswa untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide solusi untuk masalah yang telah diidentifikasi.
    • Mind Mapping: Gunakan mind mapping untuk membantu siswa memvisualisasikan ide-ide mereka.
    • Crazy 8: Setiap siswa menggambar 8 sketsa ide dalam waktu 8 menit untuk merangsang kreativitas.
  • Tujuan: Membantu siswa menghasilkan ide-ide bisnis yang inovatif.

Tahap 4: Prototyping (Prototype)

  • Kegiatan:

    • Pembuatan Prototipe: Siswa membuat prototipe sederhana dari produk atau jasa yang mereka pilih. Prototipe bisa berupa model fisik, gambar, atau presentasi.
    • Uji Coba: Siswa menguji prototipe mereka dengan teman sekelas atau orang lain untuk mendapatkan feedback.
  • Tujuan: Membantu siswa memvisualisasikan ide mereka dan mendapatkan umpan balik.

Tahap 5: Pengujian (Testing)

  • Kegiatan:

    • Presentasi: Siswa mempresentasikan produk atau jasa mereka kepada kelas atau audiens yang lebih luas.
    • Evaluasi: Siswa mengevaluasi hasil presentasi dan mendapatkan feedback dari audiens.
  • Tujuan: Membantu siswa menyempurnakan ide bisnis mereka dan mempersiapkan diri untuk implementasi.

Contoh Kegiatan Pembelajaran

  • Observasi: Siswa mengamati kantin sekolah dan mencari tahu apa saja makanan atau minuman yang kurang diminati atau belum tersedia.
  • Wawancara: Siswa mewawancarai teman-teman sekelas tentang hobi dan minat mereka untuk menemukan ide bisnis yang relevan.
  • Prototyping: Siswa membuat model sederhana dari produk makanan ringan sehat yang ingin mereka jual.
  • Pengujian: Siswa menjual produk makanan ringan sehat mereka di sekolah dan mengumpulkan data penjualan untuk mengevaluasi keberhasilan produk mereka.

Tips Tambahan

  • Kolaborasi: Ajak siswa untuk bekerja dalam kelompok agar mereka dapat saling belajar dan berbagi ide.
  • Fleksibilitas: Sesuaikan modul dengan minat dan kebutuhan siswa.
  • Gunakan Teknologi: Manfaatkan berbagai alat dan aplikasi yang dapat mendukung proses desain thinking, seperti Canva, Miro, atau Google Jamboard.
  • Fokus pada Proses: Lebih penting untuk mengajarkan siswa proses desain thinking daripada hanya pada hasil akhir.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.