Followers

Saturday, December 14, 2024

Jawaban UTS Kajian Kurikulum dan Pembelajaran IPS nomor 4

Pertanyaan 

Buktikan bahwa kurikulum di Indonesia saat ini telah dilandasi oleh filsafat epistemology, ontology, aksiologi, logika dan etika.

Jawaban :

Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam konteks pengembangan kurikulum, tidak terlepas dari pengaruh berbagai cabang filsafat yang berperan dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Filsafat pendidikan memberikan dasar teori yang mengarah pada tujuan, proses, dan isi kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah. Dalam kajian filsafat pendidikan, ada beberapa aspek yang menjadi landasan utama dalam membentuk kurikulum, yaitu epistemologi, ontologi, aksiologi, logika, dan etika. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana kurikulum di Indonesia saat ini telah dilandasi oleh prinsip-prinsip filsafat tersebut.

1. Epistemologi (Teori Pengetahuan)

Epistemologi berhubungan dengan bagaimana pengetahuan diperoleh dan dikembangkan. Kurikulum pendidikan di Indonesia berusaha memberikan dasar pengetahuan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Kurikulum Merdeka, yang menjadi implementasi terbaru, pendekatan pembelajaran berfokus pada pemahaman konseptual yang lebih mendalam, diikuti dengan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini sejalan dengan teori epistemologi konstruktivisme, di mana pengetahuan dibangun melalui interaksi siswa dengan lingkungan dan materi yang dipelajari.

Contoh penerapan epistemologi dalam kurikulum adalah penerapan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), di mana siswa tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga aktif mencari, menemukan, dan mengembangkan pengetahuan tersebut melalui pengalaman langsung.

2. Ontologi (Teori Keberadaan)

Ontologi berkaitan dengan studi tentang eksistensi atau hakikat realitas. Dalam konteks pendidikan, ontologi merujuk pada pemahaman tentang hakikat manusia dan dunia tempat mereka hidup. Kurikulum pendidikan di Indonesia, khususnya dalam Kurikulum Merdeka, mengakui bahwa siswa adalah individu yang unik dengan latar belakang, kebutuhan, dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kurikulum dirancang untuk memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing.

Implementasi ontologi dalam kurikulum terlihat dari fleksibilitas yang diberikan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan harus memanusiakan siswa dan menghargai keberagaman mereka.

3. Aksiologi (Teori Nilai)

Aksiologi berhubungan dengan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan Indonesia, nilai-nilai moral dan sosial sangat ditekankan. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, toleransi, gotong royong, dan tanggung jawab menjadi bagian integral dalam kurikulum dan harus ditanamkan kepada siswa sejak dini. Kurikulum Merdeka, misalnya, mengedepankan pengembangan karakter siswa di samping pencapaian akademik.

Aksiologi dalam kurikulum pendidikan juga tercermin dalam tujuan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada hasil yang bersifat kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter dan moral yang baik. Pendidikan di Indonesia bertujuan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.

4. Logika (Teori Penalaran)

Logika berfokus pada aturan berpikir yang sahih dan benar. Dalam pendidikan di Indonesia, logika diterapkan melalui proses pembelajaran yang melibatkan langkah-langkah berpikir yang sistematis, mulai dari pengumpulan data, analisis, sintesis, hingga evaluasi. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis, yang dicapai melalui pembelajaran berbasis masalah dan penelitian.

Penerapan logika dalam kurikulum juga tercermin dalam mata pelajaran yang melibatkan pemecahan masalah, seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam, serta dalam keterampilan berpikir analitis yang diterapkan dalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

5. Etika (Teori Moralitas)

Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral yang mengatur tindakan manusia. Dalam konteks kurikulum pendidikan di Indonesia, etika diajarkan melalui pengembangan karakter dan perilaku yang baik. Pendidikan etika dalam kurikulum tercermin dalam pembelajaran nilai-nilai moral yang diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran. Guru dan sekolah memiliki peran dalam mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, jujur, adil, dan menghormati orang lain.

Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada pembentukan karakter, secara eksplisit mencantumkan tujuan untuk mengembangkan sikap, perilaku, dan etika siswa dalam kehidupan sosial. Selain itu, pembelajaran berbasis nilai juga mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial, menghormati perbedaan, dan menjaga keharmonisan sosial.

Kesimpulan

Kurikulum pendidikan di Indonesia, baik dalam kurikulum yang lama maupun Kurikulum Merdeka yang baru, telah dilandasi oleh prinsip-prinsip filsafat pendidikan yang mencakup epistemologi, ontologi, aksiologi, logika, dan etika. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam menyusun dan mengimplementasikan kurikulum yang holistik, berorientasi pada pembentukan siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan keterampilan hidup yang berguna.

Daftar Pustaka

  1. Arifin, Z. (2017). Dasar-Dasar Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  2. Dewantara, K. (1987). Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
  3. Hamid, H., & Sutarto, S. (2020). Kurikulum Merdeka: Konsep dan Implementasi dalam Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  4. Mulyasa, E. (2017). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  5. Syamsuddin, S. (2018). Filsafat Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Konteks Pendidikan Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
  6. Tilaar, H. A. R. (2018). Pendidikan dan Kebudayaan: Telaah Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.