Followers

Sunday, August 25, 2024

Tugas 3 Modul 1.3 Budaya Positif PGP Jawa Barat

 


TUGAS 3. Mengukur Motivasi

Bapak/ ibu diminta untuk  menjawab pertanyaan dibawah ini untuk mengukur motivasi bapak/ ibu selama ini !

Anda seorang guru, saat Anda hadir mengajar di kelas tepat waktu, motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda? Apakah Anda datang tepat waktu karena tidak ingin ditegur oleh atasan Anda  dan kemudian mendapat surat peringatan (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman) atau Anda ingin mendapatkan pujian dari atasan Anda dan mendapat penghargaan sebagai karyawan atau guru berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau Anda ingin menjadi orang yang menghargai waktu, menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai guru akan dicontoh oleh murid-murid Anda (menghargai nilai-nilai diri sendiri).

Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda? Atau bahkan kombinasi dari dua motivasi, atau bahkan ketiga-tiganya?

Sebagai seorang guru, motivasi yang paling kuat mendasari tindakan saya untuk hadir mengajar di kelas tepat waktu adalah menghargai nilai-nilai diri sendiri dan menjadi teladan bagi murid-murid saya. Berikut adalah alasan-alasan yang mendasari motivasi ini:

Menghargai Nilai-Nilai Diri Sendiri

      • Integritas dan Profesionalisme: Saya percaya bahwa menghargai waktu adalah bagian dari integritas dan profesionalisme. Dengan datang tepat waktu, saya menunjukkan komitmen saya terhadap pekerjaan dan tanggung jawab saya sebagai seorang pendidik.
      • Menghargai Diri Sendiri: Datang tepat waktu juga merupakan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa saya menghargai peran saya dan berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.

Menjadi Teladan bagi Murid-Murid

      • Contoh yang Baik: Saya sadar bahwa tindakan saya sebagai guru akan dicontoh oleh murid-murid saya. Dengan datang tepat waktu, saya memberikan contoh yang baik tentang pentingnya disiplin dan tanggung jawab.
      • Membangun Kebiasaan Positif: Saya ingin membantu murid-murid saya membangun kebiasaan positif yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Disiplin waktu adalah salah satu kebiasaan penting yang dapat membantu mereka sukses dalam berbagai aspek kehidupan.

Kombinasi Motivasi

      • Menghindari Ketidaknyamanan dan Hukuman: Meskipun ini bukan motivasi utama, saya juga menyadari pentingnya menghindari teguran atau surat peringatan dari atasan. Namun, ini lebih merupakan konsekuensi dari tindakan saya daripada motivasi utama.
      • Mendapatkan Imbalan atau Penghargaan: Mendapatkan pujian atau penghargaan dari atasan adalah bonus tambahan yang menyenangkan, tetapi bukan tujuan utama saya. Fokus utama saya adalah memberikan yang terbaik untuk murid-murid saya dan menjadi teladan yang baik.

Kesimpulan

Motivasi utama saya adalah menghargai nilai-nilai diri sendiri dan menjadi teladan bagi murid-murid saya. Saya percaya bahwa dengan menunjukkan disiplin dan tanggung jawab, saya dapat membantu murid-murid saya mengembangkan kebiasaan positif yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup.

 

Tugas 2 Modul 1.3 Budaya Positif PGP Jabar

 


Bapak/Ibu silakan bandingkan dengan nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip yang Bapak/Ibu miliki di sekolah Bapak/Ibu. Adakah suatu perbedaan atau persamaan? Kemudian pikirkan bagaimana nilai-nilai kebajikan yang Bapak/Ibu pilih tersebut dapat disampaikan dan menjadi fondasi dari keyakinan sekolah atau keyakinan kelas yang disepakati seluruh warga sekolah. Kemudian pikirkan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan agar keyakinan-keyakinan tersebut dapat dipahami, dan diterapkan seluruh warga sekolah dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Tuangkan dalam bentuk cerita sederhana pada kolom di bawah ini 

Cerita Sederhana tentang Nilai-Nilai Kebajikan di Sekolah

Di Sekolah Harapan Bangsa, kami memiliki beberapa nilai kebajikan yang menjadi fondasi dari keyakinan sekolah kami. Nilai-nilai tersebut adalah kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kerja sama. Nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip-prinsip disiplin yang kami terapkan, meskipun ada beberapa perbedaan dalam pendekatan dan implementasinya.

Persamaan dan Perbedaan

    • Kejujuran: Kami menekankan pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Ini sejalan dengan pendekatan disiplin kami yang mengutamakan transparansi dan kejujuran dalam menyelesaikan masalah.
    • Tanggung Jawab: Kami mendorong murid untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini tercermin dalam kebijakan disiplin kami yang meminta murid untuk memahami dan memperbaiki kesalahan mereka.
    • Empati: Kami mengajarkan empati sebagai bagian dari pembelajaran sosial-emosional. Ini sedikit berbeda dengan pendekatan disiplin tradisional yang lebih fokus pada konsekuensi daripada pemahaman emosional.
    • Kerja Sama: Kami mendorong kerja sama melalui kegiatan kelompok dan proyek kolaboratif. Ini sejalan dengan pendekatan disiplin kami yang menggunakan metode restoratif untuk menyelesaikan konflik.

Menyampaikan Nilai-Nilai Kebajikan

Untuk memastikan nilai-nilai kebajikan ini menjadi fondasi dari keyakinan sekolah, kami melakukan beberapa langkah berikut:

    1. Sosialisasi Nilai-Nilai: Nilai-nilai kebajikan disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah melalui pertemuan rutin, poster di ruang kelas, dan kegiatan pembukaan setiap hari.
    2. Integrasi dalam Kurikulum: Nilai-nilai ini diintegrasikan dalam kurikulum melalui pelajaran dan kegiatan yang relevan. Misalnya, pelajaran Biologi tentang ekosistem juga mengajarkan tanggung jawab terhadap lingkungan.
    3. Pelatihan Guru dan Staf: Guru dan staf diberikan pelatihan tentang bagaimana mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai kebajikan dalam interaksi sehari-hari dengan murid.

Kegiatan untuk Menerapkan Nilai-Nilai Kebajikan

    1. Proyek Sosial: Murid diajak untuk terlibat dalam proyek sosial seperti kampanye kebersihan lingkungan atau penggalangan dana untuk amal. Ini mengajarkan tanggung jawab dan empati.
    2. Diskusi Kelompok: Setiap minggu, diadakan diskusi kelompok tentang topik-topik yang relevan dengan nilai-nilai kebajikan. Murid diajak untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka.
    3. Penghargaan dan Pengakuan: Kami memberikan penghargaan kepada murid yang menunjukkan perilaku sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Ini bisa berupa sertifikat, poin tambahan, atau pengakuan di depan kelas.
    4. Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan seperti klub debat, klub lingkungan, dan tim olahraga mendorong kerja sama dan tanggung jawab.

Tugas 1 Modul 1.3 Budaya Positif PGP Jabar

 


                TUGAS 1. Marilah Berefleksi

1.       Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan bapak/ibu?

Menciptakan suasana positif di lingkungan belajar sangat penting karena beberapa alasan:

1. Meningkatkan Motivasi Belajar

Suasana yang positif dapat meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Ketika murid merasa nyaman dan didukung, mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

2. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Lingkungan yang positif dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin dirasakan murid. Ini penting untuk kesehatan mental mereka dan dapat meningkatkan konsentrasi serta hasil belajar.

3. Mendorong Kolaborasi dan Kerja Sama

Suasana yang positif mendorong murid untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka. Ini dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional mereka, seperti empati dan komunikasi.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Ketika murid merasa dihargai dan didukung, kesejahteraan emosional mereka meningkat. Ini penting untuk perkembangan pribadi mereka dan dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih seimbang dan bahagia.

5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Suasana yang positif membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di mana semua murid merasa diterima dan dihargai, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka.

6. Meningkatkan Hubungan Guru-Murid

Lingkungan yang positif dapat memperkuat hubungan antara guru dan murid. Ketika murid merasa bahwa guru peduli dan mendukung mereka, mereka lebih cenderung untuk terbuka dan berkomunikasi dengan guru.

2.     Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana bapak/ibu dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?

1. Membangun Hubungan yang Baik

        • Interaksi Positif: Sering berinteraksi dengan murid secara positif, seperti memberikan pujian dan dukungan.
        • Pendekatan Personal: Mengenal murid secara individu, memahami minat dan kebutuhan mereka.

2. Menciptakan Lingkungan yang Inklusif

        • Menghargai Keberagaman: Menghargai dan merayakan keberagaman di kelas, baik dari segi budaya, latar belakang, maupun kemampuan.
        • Kebijakan Anti-Bullying: Menerapkan kebijakan yang tegas terhadap bullying dan diskriminasi.

3. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Menarik

        • Pembelajaran Aktif: Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, seperti diskusi kelompok, proyek, dan permainan edukatif.
        • Pembelajaran Diferensiasi: Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan gaya belajar murid.

4. Mendorong Partisipasi dan Kolaborasi

        • Kerja Sama Tim: Mendorong murid untuk bekerja sama dalam kelompok, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan rasa kebersamaan.
        • Kegiatan Ekstrakurikuler: Menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti murid untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

5. Memberikan Dukungan Emosional

        • Pendekatan Empatik: Mendengarkan dan memahami perasaan murid, serta memberikan dukungan emosional saat mereka menghadapi masalah.
        • Konseling: Menyediakan layanan konseling untuk membantu murid yang membutuhkan bantuan lebih lanjut.

6. Menciptakan Lingkungan Fisik yang Nyaman

        • Ruang Kelas yang Menyenangkan: Menata ruang kelas dengan cara yang menarik dan nyaman, seperti menggunakan warna-warna cerah dan dekorasi yang inspiratif.
        • Fasilitas yang Memadai: Menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran, seperti perpustakaan, laboratorium, dan area bermain.

7. Mengembangkan Program Penghargaan

        • Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada murid atas prestasi dan usaha mereka, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
        • Sistem Poin atau Sertifikat: Menggunakan sistem poin atau sertifikat untuk mendorong perilaku positif dan pencapaian murid.

3.  Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

1. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Murid

        • Suasana Positif: Lingkungan yang mendukung dan menyenangkan membuat murid merasa nyaman dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Metode pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan murid meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses belajar.

2. Mendukung Kesejahteraan Emosional

        • Suasana Positif: Mengurangi stres dan kecemasan, menciptakan lingkungan yang aman secara emosional.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Fokus pada kesejahteraan emosional murid, membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang penting.

3. Mendorong Kolaborasi dan Interaksi Sosial

        • Suasana Positif: Mendorong murid untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan teman-teman mereka, membangun rasa kebersamaan.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Menggunakan metode seperti kerja kelompok dan proyek kolaboratif untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerja tim.

4. Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Akademik

        • Suasana Positif: Murid yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Menyediakan pembelajaran yang relevan dan menarik, yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar murid, meningkatkan prestasi akademik mereka.

5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

        • Suasana Positif: Semua murid merasa diterima dan dihargai, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Menyediakan kesempatan belajar yang adil dan merata untuk semua murid, memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan untuk berhasil.

6. Mengembangkan Keterampilan Hidup

        • Suasana Positif: Membantu murid mengembangkan keterampilan seperti empati, komunikasi, dan pengelolaan emosi.
        • Pembelajaran Berpihak pada Murid: Fokus pada pengembangan keterampilan hidup yang penting, selain dari pengetahuan akademik.

4. Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah bapak/ibu, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?

Penerapan Disiplin Saat Ini

    1. Aturan dan Kebijakan yang Jelas

      • Sekolah memiliki aturan dan kebijakan yang jelas mengenai perilaku yang diharapkan dari murid.
      • Aturan ini disosialisasikan secara rutin kepada murid, guru, dan orang tua.
    2. Pendekatan Restoratif

      • Pendekatan disiplin yang fokus pada pemulihan hubungan dan penyelesaian konflik secara damai.
      • Murid diajak untuk memahami dampak dari tindakan mereka dan mencari cara untuk memperbaiki kesalahan.
    3. Pengawasan dan Monitoring

      • Guru dan staf sekolah secara aktif mengawasi perilaku murid di dalam dan di luar kelas.
      • Ada sistem pelaporan untuk mencatat pelanggaran disiplin dan tindakan yang diambil.
    4. Penghargaan dan Konsekuensi

      • Murid yang menunjukkan perilaku positif diberikan penghargaan.
      • Pelanggaran disiplin diberikan konsekuensi yang sesuai, seperti peringatan, tugas tambahan, atau konseling.

Area yang Perlu Diperbaiki dan Dikembangkan

    1. Konsistensi dalam Penerapan

      • Pastikan bahwa aturan dan konsekuensi diterapkan secara konsisten oleh semua guru dan staf.
      • Hindari perlakuan yang berbeda terhadap murid yang sama dalam situasi yang serupa.
    2. Pelatihan Guru dan Staf

      • Berikan pelatihan rutin kepada guru dan staf tentang teknik manajemen kelas dan pendekatan disiplin yang efektif.
      • Fokus pada pengembangan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik.
    3. Keterlibatan Orang Tua

      • Tingkatkan keterlibatan orang tua dalam proses disiplin dengan mengadakan pertemuan rutin dan memberikan informasi tentang perilaku murid.
      • Libatkan orang tua dalam mencari solusi untuk masalah disiplin yang berulang.
    4. Pendekatan yang Lebih Empatik

      • Gunakan pendekatan yang lebih empatik dalam menangani pelanggaran disiplin, dengan memahami latar belakang dan situasi murid.
      • Fokus pada pengembangan keterampilan sosial-emosional murid untuk membantu mereka mengelola perilaku mereka.
    5. Evaluasi dan Penyesuaian Kebijakan

      • Lakukan evaluasi rutin terhadap kebijakan disiplin yang ada untuk memastikan efektivitasnya.
      • Sesuaikan kebijakan berdasarkan umpan balik dari murid, guru, dan orang tua.

 



Tugas 7 Modul 1.4 Pembelajaran yang Berpihak pada Murid PGP Jabar

 


TUGAS 7 REFLEKSI

Setelah membuat aksi nyata terkait dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional, Silahkan Bapak Ibu Guru membuat refleksi tentang aksi nyata yang dibuat menggunakan alur 4F (Fact, Feeling, Finding, and Future)

4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):

Refleksi 4F: Pembelajaran yang Berpihak pada Murid

1. Fact (Fakta)

Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah pendekatan yang menempatkan kebutuhan, minat, dan potensi murid sebagai pusat dari proses pembelajaran. Ini melibatkan penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan individu murid, seperti pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.

2. Feeling (Perasaan)

Sebagai seorang guru, saya merasa sangat termotivasi dan bersemangat ketika melihat murid-murid saya terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Melihat mereka merasa dihargai dan didukung dalam lingkungan belajar yang inklusif memberikan kepuasan tersendiri. Namun, ada juga tantangan dalam menyesuaikan metode pembelajaran untuk setiap murid, yang kadang-kadang bisa terasa menantang dan membutuhkan banyak usaha.

3. Finding (Temuan)

Dari pengalaman saya, saya menemukan bahwa pembelajaran yang berpihak pada murid dapat meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar mereka. Murid yang merasa didengar dan dihargai cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menunjukkan peningkatan dalam hasil belajar mereka. Saya juga menemukan bahwa penggunaan teknik seperti pembelajaran berbasis proyek dan refleksi individu dapat membantu murid mengembangkan keterampilan sosial-emosional mereka.

4. Future (Masa Depan)

Ke depan, saya berencana untuk terus mengembangkan dan memperbaiki pendekatan pembelajaran yang berpihak pada murid. Saya akan mencari lebih banyak sumber daya dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan saya dalam pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Saya juga akan terus mengumpulkan umpan balik dari murid untuk memastikan bahwa metode yang saya gunakan efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tugas 6 Modul 1.4 Pembelajaran Berpihak pada Murid PGP Jabar

 


TUGAS 6- Aplikasi Nyata

Petunjuk/langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1.  Buatlah  pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan profil belajar murid (hasil asesmen awal)

1. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Murid

Berdasarkan hasil asesmen awal, buatlah pemetaan kebutuhan belajar dengan langkah-langkah berikut:

      • Identifikasi Gaya Belajar: Tentukan apakah murid lebih cenderung visual, auditori, atau kinestetik.
      • Analisis Kekuatan dan Kelemahan: Catat area di mana murid menunjukkan kekuatan dan area yang memerlukan perbaikan.
      • Tentukan Tujuan Pembelajaran: Sesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan individu murid.
      • Rancang Strategi Pembelajaran: Buat strategi yang mendukung gaya belajar dan kebutuhan murid.

2.  Tentukan jenis Kompetensi Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh yang akan Bapak/Ibu kembangkan dalam mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.

Dalam mata pelajaran Biologi, kompetensi sosial-emosional berbasis kesadaran penuh yang dapat dikembangkan adalah kesadaran sosial. Kesadaran sosial melibatkan kemampuan untuk memahami dan menghargai perspektif orang lain, serta menunjukkan empati dan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain.

Mengapa Kesadaran Sosial?

      • Relevansi dengan Biologi: Dalam Biologi, murid sering mempelajari tentang ekosistem, interaksi antar makhluk hidup, dan dampak manusia terhadap lingkungan. Kesadaran sosial dapat membantu murid memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghargai keberagaman hayati.
      • Pengembangan Empati: Dengan memahami bagaimana tindakan manusia mempengaruhi makhluk hidup lain dan lingkungan, murid dapat mengembangkan empati dan tanggung jawab sosial.

Contoh Implementasi dalam Pembelajaran Biologi

      • Diskusi Kelompok: Ajak murid berdiskusi tentang isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, deforestasi, dan konservasi spesies. Dorong mereka untuk melihat dari berbagai perspektif, termasuk dampak terhadap komunitas lokal dan spesies yang terancam.
      • Proyek Kolaboratif: Buat proyek di mana murid bekerja sama untuk mencari solusi terhadap masalah lingkungan di sekitar mereka. Ini bisa berupa kampanye kesadaran, proyek daur ulang, atau penanaman pohon.
      • Refleksi Pribadi: Minta murid untuk menulis refleksi tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi secara positif terhadap lingkungan dan komunitas mereka.

3. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Bapak/Ibu dapat mengembangkan kompetensi sosial-emosional yang Bapak/Ibu  pilih pada no2. dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Bapak/Ibu  ampu.

Untuk mengembangkan kompetensi sosial-emosional kesadaran sosial dalam pelajaran Biologi, teknik pembelajaran yang dapat digunakan adalah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning). Teknik ini memungkinkan murid untuk bekerja secara kolaboratif dalam proyek yang relevan dengan kehidupan nyata, yang dapat meningkatkan kesadaran sosial mereka.

Detail Teknik Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Tujuan Pembelajaran

      • Murid mampu memahami konsep-konsep biologi yang diajarkan.
      • Murid mampu mengembangkan kesadaran sosial melalui kolaborasi dan refleksi terhadap dampak proyek mereka terhadap lingkungan dan masyarakat.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan

      • Pengantar Proyek: Jelaskan tujuan dan manfaat proyek yang akan dilakukan. Misalnya, proyek tentang dampak polusi plastik terhadap ekosistem laut.
      • Pembentukan Kelompok: Bagilah murid ke dalam kelompok kecil untuk mendorong kerja sama dan diskusi.

Inti

      • Penelitian dan Pengumpulan Data: Murid melakukan penelitian tentang topik proyek mereka. Mereka dapat mengumpulkan data melalui berbagai sumber seperti buku, internet, atau wawancara dengan ahli.
      • Analisis dan Diskusi: Setiap kelompok menganalisis data yang telah mereka kumpulkan dan mendiskusikan temuan mereka. Dorong murid untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan dampak sosial dari isu yang mereka teliti.
      • Pengembangan Solusi: Murid bekerja sama untuk mengembangkan solusi atau rekomendasi berdasarkan temuan mereka. Misalnya, mereka dapat merancang kampanye kesadaran tentang pengurangan penggunaan plastik.

Penutup

      • Presentasi Proyek: Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka kepada kelas. Ini memberikan kesempatan bagi murid untuk berbagi pengetahuan dan belajar dari kelompok lain.
      • Refleksi: Ajak murid untuk menulis refleksi tentang apa yang mereka pelajari dari proyek tersebut, baik dari segi pengetahuan biologi maupun kesadaran sosial.

3. Penilaian

      • Penilaian Proses: Observasi selama kegiatan kelompok untuk menilai partisipasi dan kolaborasi murid.
      • Penilaian Produk: Evaluasi hasil akhir proyek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
      • Penilaian Refleksi: Nilai refleksi murid untuk memahami sejauh mana mereka mengembangkan kesadaran sosial.

4. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Bapak/Ibu pilih sesuai dengan pemahaman Bapak/Ibu tentang Pembelajaran Diferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Modul Ajar Biologi: Pembelajaran Diferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional

Mata Pelajaran: Biologi

Kelas/Semester: XI/1

Materi: Ekosistem dan Dampak Polusi Plastik

Alokasi Waktu: 3 x 45 menit


A. Tujuan Pembelajaran

  1. Murid mampu menjelaskan dampak polusi plastik terhadap ekosistem laut.
  2. Murid mampu mengembangkan kesadaran sosial melalui kolaborasi dalam proyek.
  3. Murid mampu mengidentifikasi solusi untuk mengurangi polusi plastik.

B. Kompetensi Dasar

  • 3.7 Menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem.
  • 4.7 Menyusun laporan hasil analisis dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

  • Murid dapat mengidentifikasi sumber polusi plastik.
  • Murid dapat menjelaskan dampak polusi plastik terhadap organisme laut.
  • Murid dapat bekerja sama dalam kelompok untuk mengembangkan solusi.

D. Materi Pembelajaran

  • Polusi plastik: sumber, jenis, dan dampaknya.
  • Ekosistem laut dan organisme yang terpengaruh.
  • Solusi untuk mengurangi polusi plastik.

E. Metode Pembelajaran

  • Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
  • Diskusi Kelompok
  • Refleksi Individu

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 menit)

  • Apersepsi: Guru membuka pelajaran dengan pertanyaan tentang pengalaman murid terkait polusi plastik.
  • Motivasi: Menjelaskan pentingnya memahami dampak polusi plastik dan mengembangkan kesadaran sosial.
  • Tujuan Pembelajaran: Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti (90 menit)

  • Pembentukan Kelompok: Murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
  • Penelitian dan Pengumpulan Data (30 menit):
    • Setiap kelompok melakukan penelitian tentang polusi plastik menggunakan berbagai sumber.
    • Murid mengumpulkan data tentang sumber polusi plastik dan dampaknya terhadap ekosistem laut.
  • Analisis dan Diskusi (30 menit):
    • Kelompok menganalisis data yang telah dikumpulkan.
    • Diskusi kelompok tentang temuan mereka dan dampak sosial dari polusi plastik.
  • Pengembangan Solusi (30 menit):
    • Kelompok mengembangkan solusi atau rekomendasi untuk mengurangi polusi plastik.
    • Setiap kelompok membuat poster atau presentasi tentang solusi mereka.

3. Penutup (30 menit)

  • Presentasi Proyek: Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka kepada kelas.
  • Refleksi: Murid menulis refleksi tentang apa yang mereka pelajari dari proyek tersebut, baik dari segi pengetahuan biologi maupun kesadaran sosial.
  • Penugasan: Murid diminta untuk mempraktikkan solusi yang mereka kembangkan di rumah atau komunitas mereka.

G. Penilaian

  • Penilaian Proses: Observasi selama kegiatan kelompok untuk menilai partisipasi dan kolaborasi murid.
  • Penilaian Produk: Evaluasi hasil akhir proyek (poster/presentasi) berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
  • Penilaian Refleksi: Nilai refleksi murid untuk memahami sejauh mana mereka mengembangkan kesadaran sosial.

H. Sumber dan Media Pembelajaran

  • Buku teks Biologi
  • Artikel dan video tentang polusi plastik
  • Alat dan bahan untuk membuat poster

I. Pembelajaran Diferensiasi

  • Pemetaan Kebutuhan Belajar: Berdasarkan hasil asesmen awal, kelompok murid dibentuk sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka (visual, auditori, kinestetik).
  • Penyesuaian Materi: Materi disajikan dalam berbagai format (teks, video, gambar) untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda.
  • Pendekatan Individual: Guru memberikan bimbingan khusus kepada murid yang memerlukan bantuan tambahan.

J. Pembelajaran Sosial Emosional

  • Kesadaran Sosial: Melalui proyek ini, murid belajar untuk memahami dampak sosial dari polusi plastik dan mengembangkan empati terhadap makhluk hidup yang terpengaruh.
  • Kolaborasi: Murid bekerja dalam kelompok, belajar untuk berkomunikasi, berbagi tugas, dan menghargai pendapat orang lain.
  • Refleksi: Murid diajak untuk merefleksikan pengalaman mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan.

5. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik pembelajaran dilakukan.

6.  Unggah dokumentasi pembelajaran yang sudah Bapak/Ibu lakukan pada akun youtube Bapak/Ibu.