Followers

Tuesday, August 27, 2024

LKPD Pembelajaran Diferensiasi Virus Fase E Kelas 10

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELIMA

Nama Sekolah                       : SMA Negeri 1 Cililin

Mata Pelajaran                      : IPA - Biologi

Fase/Kelas/ Semester           : E/10 / 1

Alokasi Waktu                      : 3 x 45 menit

Materi                                    : Peranan Virus dalam Kehidupan

                                   

Tujuan Pembelajaran

1.     Peserta didik dapat menyebutkan Peranan Virus yang Menguntungkan dan merugikan (penyakit manusia)

2.     Peserta didik dapat memahami Penyakit pada Hewan dan Tumbuhan (disebabkan oleh virus)


Sumber Pembelajaran

Video Pembelajaran (audio-visual)

Peranan Virus yang Menguntungkan

Peran Virus yang Merugikan (penyakit pada Manusia)

Penyakit pada Hewan dan Tumbuhan (disebabkan oleh virus)

Artikel di Blog (visual)

https://www.wetyyuningsih.com/2021/09/penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus.html


Pendekatan : Pembelajaran Diferensiasi

Metode Pembelajaran : Diskusi dan Presentasi

 

Langkah Pembelajaran

Pendahuluan

  1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama
  2.  Guru mengecek kehadiran peserta didik, mengkondisikan kelas dan pembiasaan

Apersepsi
  1. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang sudah dipelajari yang dikaitkan dengan materi Peranan Virus dalam kehidupan.
  2. Guru mengadakan asesmen diagnostik tentang Peranan Virus (Asesmen diagnostik terlampir)
  3. Guru mengadakan kuis minat bakat untuk tahap awal asesmen dengan tujuan pembagian kelas.
  4. Menggunakan google form : https://forms.gle/LzE2UxiqFsgoPrZQ7

Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaraan
  1. Peserta didik dapat menyebutkan Peranan Virus yang Menguntungkan dan merugikan (penyakit manusia)
  2. Peserta didik dapat memahami Penyakit pada Hewan dan Tumbuhan (disebabkan oleh virus)

Kegiatan Inti

Diferensiasi Konten

Kelas di bagi menjadi 5 kelompok

Kelompok 1 : Peranan Virus yang menguntungkan

Kelompok 2 : Peranan virus yang merugikan (penyakit pada manusia : 7 penyakit)

Kelompok 3 : Peranan virus yang merugikan (penyakit pada manusia : 7 penyakit)

Kelompok 4 : Penyakit pada Hewan

Kelompok 5 : Penyakit pada Tumbuhan

Diferensiasi Proses

Kelas di bagi menjadi 5 kelompok

Kelompok 1 : menggunankan sumber belajar video Youtube

Kelompok 2 : menggunakan sumber belajar artikel di Blog

Kelompok 3 : melakukan wawancara dengan narasumber (ke puskesmas / RS)

Kelompok 4 : menggunakan sumber belajar video Youtube

Kelompok 5 : melakukan wawancara dengan narasumber.

Diferensiasi Produk

Kelas dibagi menjadi 5 kelompok

Kelompok 1 : Presentasi dengan lagu

Kelompok 2 : Presentasi dengan puisi

Kelompok 3 : Presentasi dengan gerak dan lagu

Kelompok 4 : Presentasi dengan podcast

Kelompok 5 : Presentasi dengan drama

  1.  Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dimana dibagi sesuai dengan diferensiasi konten, proses dan produk.
  2. Setiap kelompok berdiskusi sesuai dengan pilihan konten, proses dan juga mempersiapkan untuk presentasi produk.
  3. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk presentasi sesuai dengan bagian produknya.
  4. Penilaian dilakukan antar kelompok dengan cara setiap kelompok yang tampil berhak memperoleh nilai dari kelompok audiens.

Penutup

  1. Resume: Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang Peranan Virus dalam Kehidupan
  2. Refleksi: Memberikan kesempatan kepada peserta didik  untuk mengrefleksi pembelajaran pada hari ini,supaya terjadi evaluasi dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di pertemuan selanjutnya.
  3. Guru memberikan contoh pembiasaan positif kesadaran terhadap pentingnya memahami Peranan Virus dalam Kehidupan
  4. Guru memberikan evaluasi : Asesmen Formatif dengan KKTP tipe interval nilai kepada peserta didik
  5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya


        Asesmen Formatif

1.     Sebutkan 1 virus yang menguntungkan ! (skor 20)

2.     Sebut dan jelaskan 2 penyakit pada manusia yang di sebabkan oleh virus ! (skor 40)

3.     Sebutkan 1 virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan ! (skor 20)

4.     Sebutkan 1 virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ! (skor 20)

 

Nilai = jumlah skor/ 100 x 100

 

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Tipe Interval Nilai

Interval Nilai

0 – 40%

Artinya belum mencapai KKTP, remedial di seluruh bagian

41 – 65%

Artinya belum mencapai ketuntasan, remedial dibagian yang diperlukan

66% - 85%

Artinya sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remidi

86% - 100%

Artinya sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan.

 

 

 

 

 

Langkah- langkah Pendampingan Individu 3 PGP Angkatan 11 Kabupaten Bandung barat

 


Bagian Awal Pendampingan (20’)

  1. Pengajar Praktik menyapa dan menanyakan kabar Calon Guru Penggerak
  2. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
  3. Pengajar Praktik memastikan Calon Guru Penggerak telah meng-input instrumen lembar umpan balik  (Lampiran 5) ke LMS s esuai dengan responden yang telah ditetapkan. 
  4. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)
  5. Mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang disampaikan oleh Calon Guru Penggerak

Bagian Inti Pendampingan (145’)
  1. Refleksi hasil survei (umpan balik 3600) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak (45’)

    PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik 3600 (Lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. PP dapat memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan pertanyaan pemantik berikut ini: 

    1. Berdasarkan hasil feedback 3600 dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak, apa yang kurang baik/ perlu ditingkatkan menurut responden terhadap kompetensi bapak/Ibu? Jelaskan menurut masingmasing responden (kepala sekolah, rekan sejawat, dan murid)
    1. Apa rencana Bapak/Ibu ke depannya untuk semakin mengasah kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?

    2. Siapa saja yang akan Bapak/Ibu libatkan untuk meningkatkan kompetensi guru penggerak yang harus Bapak/Ibu miliki?


  2. Rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional (45’)

    PP mengajak CGP berdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional, gunakan pertanyaan pemantik berikut sebagai panduan diskusi:

    1. Apakah Bapak/Ibu sudah mempelajari Modul 2.2? Apa yang dipelajari pada modul tersebut ?
    1. Apakah Bapak/Ibu sudah merencanakan pembelajaran sosial-emosional yang akan diterapkan dalam kelas Bapak/Ibu?

    2. Jika sudah, seperti apa perencanaan yang sudah Bapak/ibu buat?

    3. Apa harapan Bapak/Ibu setelah menerapkan pembelajaran sosial-emosional di kelas yang Bapak/Ibu ampu?


  3. Keterlaksanaan tahapan BAGJA (60’)

    Berdasarkan hasil diskusi lokakarya 2, gali informasi dan berikan penguatan terkait kertelaksanaan BAGJA di sekolah CGP. Gunakan pertanyaan pematik berikut ini:

    1. Apakah Bapak/Ibu telah menerapkan metode BAGJA untuk merencanakan perubahan pada diri Bapak/Ibu?
    1. Setelah Bapak/Ibu melakukan tahapan BAGJA apakah memperoleh hasil sesuai dengan visi guru penggerak yang Bapak/Ibu inginkan

    2. Apakah tantangan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menerapkan tahapan BAGJA untuk mencapai visi?

    3. Apa yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya terkait dengan pelaksanaan tahapan BAGJA untuk perubahan diri bapak/ibu sehingga bisa mencapai visi yang telah dirumuskan?


Bagian akhir pendampingan (15’)
  1. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:

    1. Apa hal paling menarik yang Bapak/ Ibu dapatkan setelah proses kegiatan pendampingan hari ini
    2. Apa yang membuat hal tersebut menarik menurut Bapak/ Ibu?
    3. Apa yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki dari pendamping di kegiatan pendampingan berikutnya?
  2. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.

  3. Sebelum pelaksanaan Pendampingan Individu 4, tugas yang harus disiapkan oleh CGP adalah:

    1. CGP menyusun RPP dengan unsur diferensiasi, kompetensi sosial emosional, dan budaya positif (sepakati batas waktu pengerjaan RPP dengan CGP).2
    2. RPP yang telah disusun CGP dikirimkan kepada PP untuk diberikan umpan balik, kemudian diserahkan kembali ke CGP untuk dilakukan perbaikan.

    3. Penetapan Jadwal pelaksanaan observasi pembelajaran dengan CGP (observasi pembelajaran dilaksanakan minimal 2 jam pelajaran dan mengikuti jadwal CGP atau jadwal yang disepakati bersama).

  4. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.

Modul P5 Kewirausahaan: Sayur Mayur dengan Desain Thinking

 

Modul P5 Kewirausahaan: Sayur Mayur dengan Desain Thinking

Tema: Mengolah Sayur Mayur Menjadi Produk yang Menarik

Tujuan: Membekali siswa dengan kemampuan berpikir desain untuk menciptakan produk olahan sayur mayur yang inovatif dan memiliki nilai jual tinggi, sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Tahap 1: Empati (Empathize)

  • Observasi:
    • Kunjungi pasar tradisional atau supermarket untuk mengamati jenis sayur mayur yang tersedia, harga, dan preferensi konsumen.
    • Wawancarai beberapa ibu rumah tangga atau koki mengenai kendala dalam mengolah sayur mayur, jenis olahan yang disukai, dan alasan mereka memilih produk olahan sayur.
  • Jurnal: Siswa membuat jurnal untuk mencatat hasil observasi dan wawancara, termasuk kendala yang sering dihadapi konsumen dalam mengolah sayur.

Tahap 2: Definisi (Define)

  • Pernyataan Masalah:
    • Banyak orang, terutama generasi muda, kurang tertarik mengonsumsi sayur karena dianggap kurang praktis dan kurang menarik.
    • Terdapat potensi besar untuk mengembangkan produk olahan sayur yang lebih menarik dan praktis.
  • Persona Pelanggan:
    • Remaja: Mencari makanan yang praktis, bergizi, dan kekinian.
    • Orang dewasa sibuk: Membutuhkan makanan siap saji yang sehat dan lezat.
    • Orang tua: Ingin memberikan makanan bergizi untuk keluarga.

Tahap 3: Ideasi (Ideate)

  • Brainstorming:
    • Ide produk olahan sayur: keripik sayur, nugget sayur, pasta sayur, smoothie bowl, dll.
    • Variasi rasa: Kombinasi sayur dengan bumbu atau bahan lain yang unik (misal: keripik wortel rasa balado, nugget bayam dengan keju).
    • Kemasan: Desain kemasan yang menarik dan informatif.
  • Mind Mapping: Visualisasikan ide-ide produk olahan sayur dengan menggunakan mind map.

Tahap 4: Prototyping (Prototype)

  • Pembuatan Prototipe:
    • Membuat sampel produk olahan sayur dalam skala kecil.
    • Mendesain kemasan yang menarik.
  • Uji Coba:
    • Menawarkan sampel produk kepada teman atau keluarga untuk mendapatkan feedback.

Tahap 5: Pengujian (Testing)

  • Presentasi:
    • Mempresentasikan ide bisnis produk olahan sayur kepada kelas atau audiens yang lebih luas.
    • Menjelaskan keunggulan produk, target pasar, dan strategi pemasaran.
  • Evaluasi:
    • Mendapatkan feedback dari audiens untuk perbaikan.

Contoh Kegiatan Pembelajaran

  • Kunjungan ke Pertanian: Ajak siswa mengunjungi pertanian sayur untuk melihat proses penanaman dan pemanenan.
  • Workshop Pengolahan Makanan: Adakan workshop membuat produk olahan sayur bersama ahli kuliner.
  • Lomba Cipta Rasa: Adakan lomba menciptakan rasa baru untuk produk olahan sayur.
  • Pameran Produk: Adakan pameran produk olahan sayur hasil karya siswa.

Rubrik Penilaian

  • Kreativitas: Keunikan ide produk dan variasi rasa.
  • Kelayakan: Kemungkinan produk dapat diproduksi dan dipasarkan.
  • Gizi: Kandungan gizi produk.
  • Presentasi: Kejelasan dan daya tarik presentasi.
  • Kerjasama: Kemampuan bekerja sama dalam tim.

Contoh Rencana Bisnis Sederhana

  • Produk: Keripik wortel rasa balado
  • Target Pasar: Remaja dan dewasa muda
  • Strategi Pemasaran: Menjual melalui media sosial, bekerja sama dengan toko makanan sehat, dan mengikuti event kuliner.

Contoh Template Presentasi Pitch Deck

  • Slide 1: Judul, logo (jika ada), nama tim.
  • Slide 2: Masalah yang dipecahkan: Kurangnya minat pada sayur.
  • Slide 3: Solusi: Produk keripik wortel rasa balado yang lezat dan praktis.
  • Slide 4: Analisis Pasar: Target pasar, tren pasar.
  • Slide 5: Produk: Detail produk, keunggulan, dan nutrisi.
  • Slide 6: Pemasaran: Strategi pemasaran dan distribusi.
  • Slide 7: Keuangan: Proyeksi biaya produksi, penjualan, dan keuntungan.
  • Slide 8: Tim: Pengalaman dan keahlian anggota tim.
  • Slide 9: Call to action: Ajakan untuk bekerja sama atau berinvestasi.

Informasi Tambahan

  • Regulasi: Pastikan produk olahan sayur memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh BPOM.
  • Kemasan: Desain kemasan yang menarik dan informatif sangat penting untuk menarik konsumen.
  • Distribusi: Pertimbangkan saluran distribusi yang efektif, seperti online, offline, atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

Dengan modul ini, diharapkan siswa dapat:

  • Mengenal potensi bisnis dari sayur mayur.
  • Menerapkan konsep desain thinking dalam menciptakan produk inovatif.
  • Memiliki jiwa kewirausahaan dan berani mengambil risiko.

1. Contoh Label Nutrisi untuk Produk Olahan Sayur

Peraturan Label:

Sebelum membuat label nutrisi, pastikan produk Anda telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Label nutrisi harus memuat informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh konsumen, seperti:

  • Nama Produk: Keripik Wortel Rasa Balado
  • Berat Bersih: 100 gram
  • Daftar Bahan: Wortel, minyak goreng, tepung terigu, bumbu balado (cabai, bawang merah, bawang putih, garam, penyedap rasa).
  • Nilai Gizi:
    • Energi: ... kkal
    • Lemak Total: ... g
    • Lemak Jenuh: ... g
    • Karbohidrat: ... g
    • Serat: ... g
    • Protein: ... g
    • Natrium: ... mg
  • Cara Penyimpanan: Simpan di tempat kering dan sejuk
  • Tanggal Kadaluarsa: ...

Contoh Tampilan Label:

Perhatikan:

  • Ukuran Font: Pastikan ukuran font mudah dibaca.
  • Warna: Gunakan kombinasi warna yang menarik dan kontras.
  • Tata Letak: Susun informasi secara jelas dan terstruktur.
  • Klaim Nutrisi: Hindari klaim yang berlebihan atau menyesatkan.

2. Informasi tentang Supplier Bahan Baku

Untuk menemukan supplier bahan baku sayur, Anda dapat:

  • Pasar Tradisional: Kunjungi pasar tradisional di sekitar Anda. Biasanya Anda akan menemukan berbagai jenis sayur dengan harga yang cukup kompetitif.
  • Petani Lokal: Cari petani yang menjual hasil panen mereka secara langsung. Kualitas sayur biasanya lebih segar dan Anda bisa bernegosiasi harga.
  • Distributor: Hubungi distributor sayur yang memasok ke restoran atau supermarket.
  • Platform Online: Gunakan platform jual beli online seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak untuk mencari supplier.

Tips Memilih Supplier:

  • Kualitas: Pastikan kualitas bahan baku baik dan segar.
  • Harga: Bandingkan harga dari beberapa supplier.
  • Ketersediaan: Pastikan supplier dapat menyediakan bahan baku secara teratur.
  • Sertifikasi: Jika diperlukan, pilih supplier yang memiliki sertifikasi organik atau halal.

3. Simulasi Keuangan yang Lebih Detail

Komponen yang Perlu Diperhitungkan:

  • Biaya Produksi:
    • Bahan baku (sayur, bumbu, kemasan)
    • Tenaga kerja
    • Utilitas (listrik, air)
    • Sewa tempat (jika ada)
    • Perizinan
  • Pendapatan:
    • Penjualan produk
  • Biaya Operasional:
    • Marketing
    • Transportasi
    • Perawatan peralatan
  • Keuntungan:
    • Pendapatan dikurangi biaya produksi dan biaya operasional

Contoh Tabel Proyeksi Keuangan:

BulanPenjualanBiaya ProduksiBiaya OperasionalKeuntungan
Bulan 1Rp 1.000.000Rp 600.000Rp 200.000Rp 200.000
Bulan 2Rp 1.500.000Rp 750.000Rp 250.000Rp 500.000
...............

Tips Membuat Simulasi Keuangan:

  • Detail: Semakin detail simulasi Anda, semakin akurat proyeksi keuangan Anda.
  • Konservatif: Jangan terlalu optimis dalam memproyeksikan pendapatan dan terlalu pesimis dalam memproyeksikan biaya.
  • Skenario: Buat beberapa skenario untuk memperhitungkan berbagai kemungkinan.

Software yang Dapat Digunakan:

  • Microsoft Excel: Untuk membuat tabel dan grafik sederhana.
  • Software Akuntansi: Untuk membuat simulasi keuangan yang lebih kompleks.

Penting: Simulasi keuangan hanyalah perkiraan. Faktor-faktor eksternal seperti perubahan harga bahan baku, persaingan, dan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi hasil yang sebenarnya.

Modul P5 Kewirausahaan: Pengolahan Susu Sapi dengan Desain Thinking

 

Modul P5 Kewirausahaan: Pengolahan Susu Sapi dengan Desain Thinking

Tema: Pengolahan Susu Sapi

Tujuan: Membekali siswa dengan kemampuan berpikir desain untuk mengembangkan ide bisnis berbasis pengolahan susu sapi di sekitar lingkungan mereka, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Tahap 1: Empati

  • Observasi:
    • Kunjungi peternakan sapi di sekitar sekolah. Amati proses pemerahan, penyimpanan susu, dan kendala yang dihadapi peternak.
    • Lakukan survei kecil-kecilan di lingkungan sekolah untuk mengetahui preferensi siswa terhadap produk olahan susu.
  • Wawancara:
    • Wawancarai peternak sapi mengenai kualitas susu yang dihasilkan, kesulitan dalam pemasaran, dan potensi pengembangan produk olahan.
    • Wawancarai pedagang atau pemilik toko kelontong mengenai permintaan pasar terhadap produk olahan susu lokal.

Tahap 2: Definisi

  • Pernyataan Masalah:
    • Susu sapi yang dihasilkan peternak lokal seringkali terbuang percuma karena kesulitan pemasaran dan terbatasnya pengetahuan tentang pengolahan.
    • Terdapat peluang besar untuk mengembangkan produk olahan susu yang bervariasi dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar.
  • Persona Pelanggan:
    • Pelajar: Mencari produk olahan susu yang praktis, sehat, dan sesuai dengan selera.
    • Ibu rumah tangga: Membutuhkan produk olahan susu yang segar, bergizi, dan mudah didapat.
    • Konsumen umum: Menyukai produk olahan susu dengan rasa yang unik dan kemasan yang menarik.

Tahap 3: Ideasi

  • Brainstorming:
    • Produk apa saja yang bisa dibuat dari susu sapi? (yogurt, keju, susu kental manis, es krim, dll.)
    • Bagaimana cara membuat produk olahan susu yang berbeda dari produk yang sudah ada di pasaran? (rasa unik, kemasan menarik, nilai tambah lainnya)
    • Siapa saja yang bisa menjadi target pasar produk olahan susu kita? (sekolah, warung, toko oleh-oleh, dll.)
  • Mind Mapping:
    • Buat mind map untuk memvisualisasikan ide-ide produk olahan susu yang dihasilkan.
  • Crazy 8:
    • Setiap siswa menggambar 8 sketsa ide produk olahan susu dalam waktu 8 menit.

Tahap 4: Prototyping

  • Pembuatan Prototipe:
    • Buat prototipe sederhana dari produk olahan susu yang dipilih. Misalnya, membuat sampel yogurt dengan berbagai rasa atau mendesain kemasan produk yang menarik.
  • Uji Coba:
    • Ajak teman sekelas atau anggota keluarga untuk mencoba prototipe produk dan memberikan feedback.

Tahap 5: Pengujian

  • Presentasi:
    • Setiap kelompok mempresentasikan ide bisnis pengolahan susu mereka, termasuk produk yang ditawarkan, target pasar, dan strategi pemasaran.
  • Evaluasi:
    • Lakukan evaluasi terhadap presentasi setiap kelompok. Berikan masukan dan saran untuk perbaikan.

Contoh Kegiatan Pembelajaran

  • Kunjungan Industri: Ajak siswa mengunjungi pabrik pengolahan susu untuk melihat langsung proses produksi dan belajar dari para ahli.
  • Workshop Membuat Produk Olahan Susu: Ajak ahli kuliner untuk memberikan workshop membuat berbagai produk olahan susu, seperti yogurt, keju, atau es krim.
  • Lomba Bisnis Plan: Adakan lomba bisnis plan untuk mendorong siswa mengembangkan ide bisnis mereka secara lebih detail.

Tips Tambahan

  • Keterlibatan Masyarakat: Libatkan peternak sapi lokal sebagai narasumber atau mentor untuk siswa.
  • Aspek Keuangan: Ajak siswa untuk menghitung biaya produksi, harga jual, dan potensi keuntungan dari produk olahan susu yang mereka buat.
  • Pemasaran: Ajarkan siswa tentang pentingnya pemasaran dan bagaimana cara mempromosikan produk mereka.

Pengembangan Lebih Lanjut

  • Analisis SWOT: Ajak siswa melakukan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari ide bisnis mereka.
  • Rencana Bisnis: Bantu siswa membuat rencana bisnis yang lengkap, termasuk deskripsi produk, analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.
  • Implementasi: Dorong siswa yang memiliki ide bisnis yang bagus untuk mencoba mengimplementasikannya secara nyata, misalnya dengan membuat usaha kecil-kecilan.

Dengan mengikuti modul ini, diharapkan siswa dapat:

  • Memahami konsep desain thinking dan menerapkannya dalam mengembangkan ide bisnis.
  • Mengenal potensi bisnis di sekitar lingkungan mereka, khususnya terkait dengan pengolahan susu sapi.
  • Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan ide-ide mereka.

1. Contoh Rubrik Penilaian untuk Setiap Tahap

Tahap Empati

KriteriaSangat BaikBaikCukupPerlu Perbaikan
ObservasiMelakukan observasi yang sangat detail dan menyeluruh, mengidentifikasi masalah dengan jelas.Melakukan observasi yang cukup detail, mengidentifikasi beberapa masalah.Melakukan observasi yang kurang detail, kesulitan mengidentifikasi masalah.Tidak melakukan observasi atau observasi yang tidak relevan.
WawancaraMengajukan pertanyaan yang relevan dan mendalam, mendapatkan informasi yang sangat berharga.Mengajukan pertanyaan yang cukup relevan, mendapatkan informasi yang cukup berharga.Mengajukan pertanyaan yang kurang relevan, mendapatkan informasi yang terbatas.Tidak melakukan wawancara atau wawancara yang tidak terstruktur.
JurnalJurnal lengkap, terstruktur, dan berisi analisis yang mendalam.Jurnal cukup lengkap, terstruktur, namun kurang dalam analisis.Jurnal kurang lengkap, kurang terstruktur, dan kurang dalam analisis.Tidak membuat jurnal.

Tahap Definisi

KriteriaSangat BaikBaikCukupPerlu Perbaikan
Pernyataan MasalahPernyataan masalah jelas, spesifik, dan relevan dengan hasil observasi dan wawancara.Pernyataan masalah cukup jelas, namun kurang spesifik.Pernyataan masalah kurang jelas dan tidak relevan.Tidak dapat merumuskan pernyataan masalah.
Persona PelangganPersona pelanggan sangat detail, menggambarkan kebutuhan dan perilaku dengan jelas.Persona pelanggan cukup detail, namun kurang lengkap.Persona pelanggan kurang detail dan tidak jelas.Tidak dapat membuat persona pelanggan.

Tahap Ideasi

KriteriaSangat BaikBaikCukupPerlu Perbaikan
Jumlah IdeMengusulkan banyak ide yang kreatif dan inovatif.Mengusulkan beberapa ide yang kreatif.Mengusulkan sedikit ide yang kurang kreatif.Sulit menghasilkan ide.
Kualitas IdeIde yang diusulkan sangat relevan dengan masalah yang diidentifikasi.Ide yang diusulkan cukup relevan dengan masalah.Ide yang diusulkan kurang relevan dengan masalah.Ide yang diusulkan tidak relevan dengan masalah.
Presentasi IdePresentasi ide yang jelas, menarik, dan persuasif.Presentasi ide yang cukup jelas, namun kurang menarik.Presentasi ide yang kurang jelas dan tidak persuasif.Tidak dapat mempresentasikan ide dengan baik.

Tahap Prototyping

KriteriaSangat BaikBaikCukupPerlu Perbaikan
Kualitas PrototipePrototipe yang dibuat sangat baik, mewakili ide dengan jelas.Prototipe yang dibuat cukup baik, mewakili ide dengan cukup jelas.Prototipe yang dibuat kurang baik, tidak mewakili ide dengan jelas.Tidak membuat prototipe.
Uji CobaMelakukan uji coba dengan baik, mendapatkan feedback yang konstruktif.Melakukan uji coba dengan cukup baik, mendapatkan sedikit feedback.Melakukan uji coba yang kurang baik, tidak mendapatkan feedback yang berarti.Tidak melakukan uji coba.

Tahap Pengujian

KriteriaSangat BaikBaikCukupPerlu Perbaikan
PresentasiPresentasi yang sangat baik, meyakinkan, dan menjawab pertanyaan dengan baik.Presentasi yang cukup baik, namun kurang meyakinkan.Presentasi yang kurang baik, tidak meyakinkan, dan sulit menjawab pertanyaan.Tidak dapat mempresentasikan hasil dengan baik.
EvaluasiMampu mengevaluasi hasil dengan baik, memberikan saran perbaikan yang konstruktif.Mampu mengevaluasi hasil dengan cukup baik, namun saran perbaikan kurang spesifik.Kesulitan mengevaluasi hasil dan memberikan saran perbaikan.Tidak dapat mengevaluasi hasil.

2. Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Peternak Sapi dan Konsumen

Untuk Peternak Sapi:

  • Berapa jumlah sapi yang Anda miliki?
  • Berapa liter susu yang dihasilkan setiap hari?
  • Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memasarkan susu?
  • Produk olahan susu apa yang paling diminati konsumen?
  • Apa kendala yang Anda hadapi dalam produksi susu?

Untuk Konsumen:

  • Produk olahan susu apa yang sering Anda konsumsi?
  • Kriteria apa yang Anda pertimbangkan saat memilih produk olahan susu? (rasa, harga, kemasan, dll.)
  • Apakah Anda bersedia mencoba produk olahan susu lokal?
  • Produk olahan susu apa yang ingin Anda coba?

3. Contoh Mind Map untuk Ide Produk Olahan Susu

Sumber Daya Tambahan

  • Buku:
    • "Design Thinking" karya Tim Brown
    • "Start with Why" karya Simon Sinek
  • Artikel:
    • Artikel-artikel di jurnal ilmiah atau website tentang kewirausahaan dan desain thinking
  • Video Tutorial:
    • Video tutorial di YouTube tentang desain thinking, pembuatan produk olahan susu, dan pemasaran produk.
  • Website: