Followers

Sunday, September 1, 2024

Pembelajaran Daring Kelainan dan Teknologi Sistem Gerak Manusia Kelas 11 Fase F

 


Anak-anak hebat.. hari ini pembelajaran daring kita akan mempelajari tentang  Kelainan dan Teknologi Sistem Gerak Manusia Kelas 11 Fase F.

Kalian simak video berikut ini ya


Setelah kalian menyimak video di atas, silahkan kalian jawab pertanyaan berikut ini sesuai dengan video tersebut ya di kertas HVS boleh juga menggunakan aplikasi Canva.

1. Sebut dan jelaskan gangguan pada tulang

2. Sebut dan jelaskan gangguan pada tulang belakang

3. Sebut dan jelaskan gangguan pada fisiologis tulang

4. Sebut dan jelaskan gangguan pada sendi

5. Sebut dan jelaskan gangguan pada otot

Selanjutnya silahkan kalian simak video berikut ini


Setelah kalian menyimak video tersebut, silahkan kalian tulis apa yang kalian pahami tentang Teknologi Sistem Gerak Manusia, minimal 1 paragraf ya... 

Jawaban kalian tulis di kertas HVS atau boleh pake Canva dan di unduh dalam bentuk JPG/PNG. Kalau yang di tulis tolong di foto ya baru di upload ke link google drive yang akan di share oleh saya di Grup WA.
Kerjakan dengan hati bahagia ya.. janga lupa di tulis Refleksi pembelajaran hari ini ya...
Semangat...😍😍😍


Modul P5 Kewirausahaan: Pengolahan Singkong dengan Desain Thinking

 


Pendahuluan

  • Kewirausahaan: Pentingnya kewirausahaan, khususnya di bidang kuliner. Singkong sebagai bahan baku lokal yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk.
  • Desain Thinking: Pengenalan konsep desain thinking, tahap-tahapnya, dan penerapannya dalam pengembangan produk olahan singkong.
  • Singkong: Karakteristik singkong, kandungan nutrisi, serta potensi pasar produk olahannya.

Tahapan Desain Thinking dalam Pengolahan Singkong

1. Empati

  • Memahami Konsumen: Melakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk olahan singkong. Identifikasi kebutuhan, keinginan, dan masalah yang sering dihadapi konsumen.
  • Memahami Bahan Baku: Pelajari karakteristik singkong, varietas singkong yang cocok untuk diolah, dan cara memilih singkong yang berkualitas.
  • Memahami Lingkungan: Analisis SWOT untuk melihat peluang dan tantangan dalam bisnis olahan singkong.

2. Definisikan

  • Merumuskan Masalah: Mendefinisikan masalah yang ingin diselesaikan melalui produk olahan singkong. Contoh: "Bagaimana cara membuat produk olahan singkong yang inovatif, sehat, dan disukai oleh berbagai kalangan?"
  • Menentukan Tujuan: Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Contoh: "Membuat produk olahan singkong yang dapat memperpanjang masa simpan singkong dan meningkatkan nilai jualnya."

3. Ideasi

  • Brainstorming: Generasi ide-ide kreatif untuk produk olahan singkong. Contoh: keripik singkong, tepung singkong, kue, minuman, atau makanan siap saji.
  • Evaluasi Ide: Menilai setiap ide berdasarkan kriteria seperti kelayakan, potensi pasar, dan keunikan.

4. Prototipe

  • Membuat Sampel Produk: Membuat sampel produk olahan singkong untuk diuji.
  • Uji Coba Rasa: Melakukan uji coba rasa untuk memastikan produk memiliki rasa yang enak dan sesuai dengan target pasar.
  • Desain Kemasan: Membuat desain kemasan yang menarik dan informatif.

5. Pengujian

  • Uji Coba Pasar: Melakukan uji coba produk pada konsumen potensial untuk mendapatkan feedback.
  • Evaluasi: Mengevaluasi hasil uji coba dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Implementasi dan Evaluasi Bisnis

  • Perencanaan Bisnis: Menyusun rencana bisnis yang komprehensif, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.
  • Produksi: Memproduksi produk olahan singkong secara massal dengan memperhatikan kualitas dan keamanan pangan.
  • Pemasaran: Melakukan pemasaran produk melalui berbagai saluran, baik online maupun offline.
  • Evaluasi: Melakukan evaluasi kinerja bisnis secara berkala dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Penutup

  • Refleksi: Merenungkan pengalaman dalam mengembangkan produk olahan singkong.
  • Langkah Selanjutnya: Membahas potensi pengembangan bisnis di masa depan.

Kegiatan Pembelajaran

  • Diskusi kelompok: Membahas berbagai aspek dari pengolahan singkong, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pemasaran produk.
  • Praktikum: Membuat berbagai produk olahan singkong seperti keripik, tepung, atau kue.
  • Kunjungan industri: Mengunjungi UMKM atau industri besar yang memproduksi olahan singkong.
  • Presentasi: Mempresentasikan hasil proyek kepada teman sekelas atau guru.
  • Studi kasus: Menganalisis kasus-kasus bisnis olahan singkong yang sukses dan gagal.

Penilaian

  • Tugas individu: Menyusun proposal bisnis untuk produk olahan singkong.
  • Proyek kelompok: Membuat produk olahan singkong dan mempresentasikannya.
  • Portofolio: Mengumpulkan semua hasil kerja siswa selama proses pembelajaran.
  • Ujian tertulis: Mengevaluasi pemahaman siswa terhadap konsep desain thinking dan kewirausahaan.

Materi Tambahan yang Dapat Disampaikan

  • Varietas Singkong: Mengidentifikasi berbagai varietas singkong yang cocok untuk diolah menjadi produk tertentu.
  • Teknik Pengolahan Singkong: Menjelaskan berbagai teknik pengolahan singkong, seperti fermentasi, pengeringan, dan penggorengan.
  • Nilai Gizi Singkong: Menjelaskan kandungan nutrisi singkong dan manfaatnya bagi kesehatan.
  • Inovasi Produk: Menginspirasi siswa untuk menciptakan produk olahan singkong yang unik dan inovatif.
  • Aspek Legal: Mengulas peraturan yang berlaku dalam produksi dan penjualan makanan.
  • Pemasaran Digital: Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan produk.

Contoh Soal Evaluasi:

  1. Sebutkan 3 ide produk olahan singkong yang inovatif dan jelaskan alasannya.
  2. Bagaimana cara Anda menentukan harga jual produk olahan singkong?
  3. Buatlah rencana pemasaran untuk produk olahan singkong yang Anda buat.

Kolaborasi dengan UMKM

  • Pencocokan UMKM: Lakukan survei atau riset kecil untuk menemukan UMKM olahan singkong yang relevan dengan minat siswa. Pertimbangkan ukuran UMKM, jenis produk yang dihasilkan, dan kesediaan mereka untuk berbagi pengetahuan.
  • Bentuk Kolaborasi:
    • Kunjungan Industri: Ajak siswa untuk mengunjungi UMKM tersebut untuk melihat langsung proses produksi, pengemasan, dan pemasaran produk.
    • Workshop Bersama: Adakan workshop bersama antara siswa dan pelaku UMKM untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
    • Mentoring: Pasangkan setiap kelompok siswa dengan seorang mentor dari UMKM untuk memberikan bimbingan dan arahan.
  • Manfaat Kolaborasi:
    • Siswa mendapatkan pengalaman langsung dari pelaku usaha.
    • Siswa dapat belajar tentang tantangan dan peluang dalam dunia usaha.
    • UMKM mendapatkan ide-ide segar dari siswa.

Pameran Produk Olahan Singkong

  • Persiapan Pameran:
    • Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat, seperti sekolah, pusat perbelanjaan, atau pasar tradisional.
    • Desain Booth: Bantu siswa merancang booth pameran yang menarik dan informatif.
    • Promosi: Lakukan promosi melalui media sosial, leaflet, atau spanduk untuk menarik pengunjung.
  • Kegiatan Selama Pameran:
    • Demo Masak: Adakan demo memasak menggunakan produk olahan singkong.
    • Penjualan Produk: Siswa dapat menjual produk mereka secara langsung kepada pengunjung.
    • Kuisioner: Kumpulkan feedback dari pengunjung untuk mengetahui minat dan preferensi mereka terhadap produk.

Kompetisi Bisnis

  • Tema Kompetisi: Tetapkan tema kompetisi yang relevan, misalnya "Inovasi Produk Olahan Singkong Berbasis Lokal".
  • Kriteria Penilaian: Tentukan kriteria penilaian yang jelas, seperti kreativitas produk, kelayakan bisnis, dan presentasi.
  • Hadiah: Siapkan hadiah yang menarik untuk para pemenang, misalnya uang tunai, voucher belanja, atau peralatan masak.
  • Tahapan Kompetisi:
    • Pendaftaran: Buka pendaftaran bagi semua siswa yang tertarik.
    • Penyusunan Proposal: Peserta diminta untuk membuat proposal bisnis yang lengkap.
    • Presentasi: Peserta mempresentasikan proposal bisnis mereka di hadapan dewan juri.
    • Penilaian: Dewan juri akan menilai setiap proposal berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Integrasi dengan Kurikulum:

  • Mata Pelajaran Kewirausahaan: Materi kolaborasi, pameran, dan kompetisi dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kewirausahaan.
  • Mata Pelajaran Produktif: Materi produksi dan pengolahan singkong dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran produktif.
  • Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Materi pembuatan proposal bisnis dan presentasi dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Contoh Rubrik Penilaian Kompetisi Bisnis:

Kriteria PenilaianSangat Baik (4)Baik (3)Cukup (2)Kurang (1)
Kreativitas ProdukProduk sangat inovatif dan unikProduk cukup inovatifProduk kurang inovatifProduk tidak inovatif
Kelayakan BisnisAnalisis pasar dan keuangan sangat baikAnalisis pasar dan keuangan cukup baikAnalisis pasar dan keuangan kurang lengkapAnalisis pasar dan keuangan tidak memadai
PresentasiPresentasi sangat menarik dan persuasifPresentasi cukup menarikPresentasi kurang menarikPresentasi tidak menarik
Potensi PasarProduk memiliki potensi pasar yang sangat besarProduk memiliki potensi pasar yang cukup besarProduk memiliki potensi pasar yang terbatasProduk memiliki potensi pasar yang sangat kecil

Dengan menggabungkan kegiatan-kegiatan di atas, siswa akan memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna dan siap untuk menjadi wirausahawan muda yang sukses.

Apakah Anda ingin saya menambahkan contoh soal evaluasi untuk setiap kegiatan atau membahas lebih lanjut mengenai aspek lain dari modul ini?

Beberapa pertanyaan tambahan yang bisa Anda ajukan:

  • Bagaimana cara mencari UMKM yang cocok untuk berkolaborasi?
  • Apa saja kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini dan bagaimana cara mengatasinya?
  • Bagaimana cara melibatkan orang tua atau komunitas dalam kegiatan ini?
  • Bagaimana cara memastikan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan ini?

Rubrik Penilaian Pengolahan Singkong dengan Desain Thinking

Kriteria PenilaianSangat Baik (4)Baik (3)Cukup (2)Kurang (1)
Pemahaman Konsep Desain ThinkingMenunjukkan pemahaman yang sangat baik terhadap semua tahap desain thinking dan mampu menerapkannya secara konsisten dalam proyek.Menunjukkan pemahaman yang baik terhadap sebagian besar tahap desain thinking dan mampu menerapkannya dengan cukup baik.Menunjukkan pemahaman yang terbatas terhadap konsep desain thinking dan kesulitan dalam menerapkannya.Tidak menunjukkan pemahaman yang jelas tentang konsep desain thinking.
Proses Pengembangan ProdukMelalui semua tahap pengembangan produk dengan sangat baik, mulai dari riset pasar hingga evaluasi produk.Melalui sebagian besar tahap pengembangan produk dengan baik, namun ada beberapa langkah yang kurang detail.Melalui beberapa tahap pengembangan produk, namun prosesnya kurang lengkap.Tidak melalui semua tahap pengembangan produk secara sistematis.
Kualitas ProdukProduk olahan singkong yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik dari segi rasa, tekstur, tampilan, dan keamanan pangan.Produk olahan singkong yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, namun ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki.Produk olahan singkong yang dihasilkan memiliki kualitas yang cukup, namun masih banyak kekurangan.Produk olahan singkong yang dihasilkan tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
Kreativitas dan InovasiMenunjukkan kreativitas yang tinggi dalam menciptakan produk olahan singkong yang unik dan inovatif.Menunjukkan kreativitas yang cukup dalam menciptakan varian produk, namun kurang inovatif.Kurang kreatif dalam menciptakan varian produk, cenderung meniru produk yang sudah ada.Tidak menunjukkan kreativitas dalam menciptakan produk.
Analisis Pasar dan BisnisMelakukan analisis pasar yang mendalam dan menyusun rencana bisnis yang komprehensif.Melakukan analisis pasar yang cukup baik dan menyusun rencana bisnis yang cukup lengkap.Analisis pasar dan rencana bisnis kurang detail dan kurang realistis.Tidak melakukan analisis pasar dan tidak menyusun rencana bisnis.
PresentasiPresentasi dilakukan dengan sangat baik, materi disampaikan dengan jelas, sistematis, dan menarik.Presentasi dilakukan dengan baik, namun ada beberapa bagian yang kurang jelas.Presentasi kurang menarik dan sulit dipahami.Presentasi tidak terstruktur dengan baik dan tidak menarik.
Kerjasama TimBekerja sama dengan sangat baik dalam tim, memberikan kontribusi yang signifikan, dan menyelesaikan tugas tepat waktu.Bekerja sama dengan baik dalam tim, namun ada beberapa anggota yang kurang aktif.Kurang aktif dalam bekerja sama dalam tim, cenderung bekerja sendiri.Tidak bekerja sama dengan baik dalam tim.
Keamanan PanganMenunjukkan pemahaman yang sangat baik tentang prinsip-prinsip keamanan pangan dan menerapkannya dalam proses produksi.Menunjukkan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip keamanan pangan, namun ada beberapa aspek yang kurang diperhatikan.Kurang memperhatikan aspek keamanan pangan dalam proses produksi.Tidak memperhatikan aspek keamanan pangan sama sekali.

Keterangan:

  • Sangat Baik (4): Siswa telah melampaui harapan dan menunjukkan kinerja yang sangat baik.
  • Baik (3): Siswa telah memenuhi semua persyaratan dan menunjukkan kinerja yang baik.
  • Cukup (2): Siswa telah memenuhi sebagian besar persyaratan, namun masih ada beberapa kekurangan.
  • Kurang (1): Siswa belum memenuhi sebagian besar persyaratan dan perlu banyak perbaikan.

Penilaian Akhir:

Nilai akhir dapat dihitung dengan cara menjumlahkan skor dari setiap kriteria dan kemudian dibagi dengan jumlah kriteria.

Catatan:

  • Rubrik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan fokus pembelajaran yang spesifik.
  • Guru dapat menambahkan kriteria lain yang dianggap relevan, seperti misalnya kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, atau kemampuan dalam menggunakan teknologi.
  • Penilaian sebaiknya dilakukan secara holistik, dengan mempertimbangkan berbagai aspek kinerja siswa.

Tips:

  • Libatkan siswa dalam proses pembuatan rubrik untuk meningkatkan rasa kepemilikan mereka terhadap penilaian.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa setelah penilaian dilakukan.
  • Gunakan rubrik ini sebagai alat untuk memantau perkembangan belajar siswa dari waktu ke waktu.

Contoh Penggunaan Rubrik:

Misalnya, seorang siswa berhasil membuat produk keripik singkong dengan rasa yang unik dan kemasan yang menarik. Siswa tersebut juga melakukan riset pasar yang mendalam dan menyusun rencana bisnis yang komprehensif. Berdasarkan rubrik di atas, siswa tersebut dapat dinilai mendapatkan nilai yang sangat baik untuk kriteria kreativitas, analisis pasar, dan presentasi.