Followers

Sunday, October 20, 2024

LKPD 1 P5 : Bhineka Tunggal Ika Fase F Kelas 11

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami makna Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks keberagaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia serta mengaplikasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah

Langkah Pembelajaran  

1. Peserta didik menjawab pertanyaan pematik : 
 a. Apa yang kamu pahami dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika ? 
 b. Mengapa semboyan ini penting bagi bangsa Indonesia 

a. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan nasional Indonesia yang sangat mendalam maknanya. Secara harfiah, semboyan ini berarti "beragam, tetapi tetap satu".

Apa yang saya pahami dari semboyan ini:

  • Keberagaman dalam Persatuan: Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Mulai dari suku, agama, ras, budaya, hingga bahasa. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
  • Persatuan dalam Keberagaman: Semboyan ini juga menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Perbedaan bukan menjadi alasan untuk berpecah belah, melainkan menjadi kekuatan untuk saling melengkapi dan memperkaya.
  • Nilai Toleransi: Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Toleransi adalah kunci untuk menjaga kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
  • Identitas Nasional: Semboyan ini menjadi identitas nasional yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika menjadi perekat yang kuat bagi bangsa Indonesia.

Penerapan dalam Kehidupan:

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dengan cara:

  • Menghormati perbedaan pendapat: Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat berbeda. Kita harus saling menghormati pendapat orang lain, meskipun berbeda dengan pendapat kita.
  • Menghindari diskriminasi: Kita harus menghindari segala bentuk diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, atau golongan.
  • Membangun kerjasama: Kita harus membangun kerjasama dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
  • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa: Kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, agar Indonesia tetap aman dan damai.

Kesimpulan:

Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sekedar semboyan, tetapi juga menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Secara harfiah, "Bhinneka" berarti beragam atau berbeda-beda, "Tunggal" berarti satu, dan "Ika" berarti itu. Jadi, semboyan ini menekankan bahwa meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras, budaya, dan adat istiadat, semuanya tetap bersatu sebagai satu bangsa, yaitu Indonesia.

Semboyan ini mencerminkan nilai toleransi, persatuan, dan harmoni di tengah keberagaman yang sangat luas di Indonesia. Prinsip ini juga menjadi dasar penting dalam menjaga kesatuan dan integritas bangsa di tengah perbedaan yang ada.

b. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting bagi bangsa Indonesia karena mencerminkan esensi keberagaman dan persatuan dalam kehidupan bermasyarakat di negara ini. Ada beberapa alasan mengapa semboyan ini menjadi begitu penting:

  1. Mewakili Keberagaman Indonesia
    Indonesia terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku bangsa, bahasa, dan agama yang berbeda-beda. Keberagaman ini menjadi ciri khas Indonesia, dan semboyan ini mengingatkan bahwa meskipun berbeda-beda, semua elemen bangsa adalah bagian dari satu kesatuan.

  2. Mempromosikan Persatuan di Tengah Perbedaan
    Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan, yang menjadi pondasi penting dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan negara. Tanpa rasa persatuan, keberagaman yang luas ini bisa menimbulkan perpecahan.

  3. Menjaga Toleransi dan Kerukunan
    Di tengah perbedaan agama, budaya, dan pandangan hidup, semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya saling menghormati, memahami, dan bekerja sama. Toleransi ini sangat diperlukan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai.

  4. Menguatkan Identitas Nasional
    Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menyatukan keberagaman, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional Indonesia. Ini menjadi simbol dari komitmen seluruh rakyat untuk bersama-sama membangun bangsa, terlepas dari latar belakang yang berbeda.

  5. Mencegah Konflik dan Disintegrasi
    Dalam sejarah, perpecahan sering terjadi karena perbedaan suku, agama, dan ras. Semboyan ini menjadi pedoman untuk menyatukan rakyat Indonesia dan menghindari konflik sosial yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Jadi, Bhinneka Tunggal Ika menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan persatuan nasional dan keharmonisan dalam masyarakat yang pluralis.

2. Peserta didik menyimak materi singkat dibawah ini : 

 "Bhinneka Tunggal Ika" adalah semboyan bangsa Indonesia yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Semboyan ini mencerminkan keragaman suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia yang hidup berdampingan dalam kesatuan sebagai bangsa.

3. Peserta didik diminta duduk berkelompok sesuai kelompok bimbingan konseling atau kelompok yang dibuat oleh fasilitator. (1 kelompok maksimal 6 orang)

 4. Peserta didik berdiskusi dan menuliskan beberapa contoh keberagaman yang ada di sekolah mereka. Dan guru mulai membimbing kelompok yang belum berjalan diskusinya.

5. Peserta didik menjawab pertanyaan “Apakah ada kegiatan sekolah yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman? Jelaskan contohnya.”. Jika tidak ada sebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang menurut kalian bisa diterapkan di sekolah, jelaskan contohnya.

Berikut beberapa contoh keberagaman yang dapat didiskusikan bersama siswa di sekolah:

  1. Keberagaman Agama
    Di sekolah, siswa mungkin memiliki keyakinan yang berbeda, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya. Hal ini dapat menjadi pembahasan yang baik tentang bagaimana saling menghormati keyakinan satu sama lain.

  2. Keberagaman Suku dan Budaya
    Siswa di sekolah bisa berasal dari berbagai suku, seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang, dan lainnya. Setiap suku memiliki tradisi, adat istiadat, dan bahasa yang unik. Pembahasan ini dapat memperkaya pengetahuan siswa tentang budaya di Indonesia.

  3. Keberagaman Bahasa
    Di beberapa sekolah, siswa mungkin berbicara dalam berbagai bahasa daerah atau bahkan bahasa asing. Ini menunjukkan bahwa keberagaman bahasa merupakan kekayaan yang harus dihargai dan dipelajari.

  4. Keberagaman Ekonomi
    Siswa datang dari latar belakang ekonomi yang berbeda, ada yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas, ada juga yang dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini bisa menjadi topik untuk mengajarkan pentingnya toleransi dan saling membantu antar teman.

  5. Keberagaman Minat dan Bakat
    Setiap siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, seperti olahraga, seni, sains, atau bahasa. Keberagaman ini bisa menjadi kekuatan dalam membangun kerjasama di antara siswa, serta mengenalkan mereka pada pentingnya saling mendukung dalam pengembangan diri.

Dalam diskusi ini, ajak siswa untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang keberagaman yang mereka lihat di sekitar mereka. Ini bisa menjadi cara untuk menumbuhkan rasa toleransi dan persatuan di antara siswa.

Tentu, mari kita diskusikan tentang keberagaman di sekolah!

Keberagaman di Sekolah: Sebuah Kekayaan yang Harus Dijaga

Sekolah, seringkali disebut sebagai "Indonesia kecil", merupakan miniatur dari masyarakat yang kita tinggali. Di dalamnya, kita bisa menemukan beragam karakter, latar belakang, dan potensi individu. Berikut beberapa contoh keberagaman yang sering kita temui di lingkungan sekolah:

  • Keberagaman Suku dan Budaya:

    • Setiap siswa membawa kekayaan budaya dari daerah asalnya. Misalnya, tarian tradisional, bahasa daerah, atau makanan khas.
    • Perayaan hari besar keagamaan yang berbeda-beda juga menjadi cerminan keberagaman budaya.
  • Keberagaman Agama:

    • Sekolah menjadi tempat berinteraksi bagi siswa dari berbagai agama.
    • Toleransi antaragama sangat penting untuk menjaga kerukunan di lingkungan sekolah.
  • Keberagaman Status Sosial Ekonomi:

    • Latar belakang ekonomi yang berbeda-beda membuat siswa memiliki akses yang berbeda terhadap sumber daya.
    • Namun, di sekolah, semua siswa memiliki hak yang sama untuk belajar dan berkembang.
  • Keberagaman Minat dan Bakat:

    • Tidak semua siswa memiliki minat yang sama. Ada yang menyukai bidang seni, olahraga, sains, atau bahkan semuanya.
    • Keberagaman minat dan bakat ini perlu diakomodasi oleh sekolah agar setiap siswa bisa mengembangkan potensinya.
  • Keberagaman Kepribadian:

    • Setiap siswa memiliki kepribadian yang unik. Ada yang pemalu, ada yang aktif, ada yang pendiam, dan sebagainya.
    • Keberagaman kepribadian ini membuat interaksi di kelas menjadi lebih menarik.

Mengapa Keberagaman itu Penting?

Keberagaman di sekolah bukanlah sekadar perbedaan, tetapi merupakan kekayaan yang harus kita syukuri. Keberagaman mengajarkan kita untuk:

  • Saling menghormati: Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar dan berharga.
  • Toleransi: Menghargai dan memahami perbedaan keyakinan dan pandangan.
  • Kerjasama: Bekerja sama dengan orang yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
  • Terbuka terhadap hal baru: Mempelajari hal-hal baru dari orang yang berbeda.
  • Menjadi pribadi yang lebih baik: Berinteraksi dengan orang yang berbeda dapat memperkaya pengalaman dan wawasan kita.

Bagaimana Cara Menghargai Keberagaman di Sekolah?

  • Menghindari diskriminasi: Tidak membeda-bedakan teman karena perbedaan apapun.
  • Saling membantu: Bersedia membantu teman yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakangnya.
  • Menghargai pendapat orang lain: Mendengarkan pendapat teman yang berbeda dengan kita.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok: Misalnya, kegiatan lintas budaya atau perayaan hari besar keagamaan.
  • Menjadi contoh yang baik: Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghormati kepada teman-teman.

Ayo, kita bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan menghargai keberagaman!

Pertanyaan untuk Mendalami Diskusi:

  • Contoh keberagaman apa yang paling sering kamu temui di sekolahmu?
  • Bagaimana cara kamu menghargai teman yang berbeda agama denganmu?
  • Menurutmu, apa yang bisa dilakukan sekolah untuk meningkatkan rasa toleransi antar siswa?
  • Bagaimana keberagaman di sekolah dapat memperkaya pengalaman belajarmu?

Mari kita terus berdiskusi dan saling berbagi pengalaman!

Catatan: Kamu bisa menambahkan contoh-contoh lain yang relevan dengan pengalamanmu di sekolah. Selain itu, kamu juga bisa mencari informasi lebih lanjut tentang keberagaman dan toleransi melalui buku, internet, atau bertanya kepada guru.

Apakah kamu ingin menambahkan contoh lain atau membahas lebih dalam tentang topik ini?

6. Peserta didik mempersiapkan presentasi dan mempresntasikannya

7.  Peserta didik melakukan refleksi materi dibimbing guru : 

 a. Bagaimana pandanganmu setelah mempelajari lebih dalam tentang Bhinneka Tunggal Ika ? 

 b. Apakah kamu merasa lebih memahami pentingnya menghargai perbedaan ? Jelaskan. 

 c. Apa yang bisa kamu lakukan di sekolah atau lingkungan sekitarmu untuk menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

Jawaban :

a. Pandanganku setelah mempelajari lebih dalam tentang Bhinneka Tunggal Ika

Setelah mempelajari lebih dalam mengenai semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", saya semakin menyadari betapa kaya dan uniknya bangsa Indonesia. Semboyan ini bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebuah filosofi hidup yang mendalam dan relevan hingga saat ini.

Beberapa hal yang semakin saya pahami:

  • Keberagaman sebagai Kekuatan: Keberagaman suku, agama, ras, dan budaya bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan bangsa Indonesia. Setiap perbedaan membawa kekayaan dan keunikan tersendiri yang saling melengkapi.
  • Persatuan dalam Keberagaman: Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Persatuan ini dibangun atas dasar saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama.
  • Relevansi di Era Modern: Nilai-nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika sangat relevan di era globalisasi saat ini. Di tengah arus informasi yang cepat dan mudahnya interaksi antarbudaya, semboyan ini menjadi pedoman untuk tetap menjaga identitas nasional dan menjalin hubungan yang harmonis dengan bangsa lain.
  • Tanggung Jawab Bersama: Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus aktif berperan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan toleran.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:

Pemahaman yang lebih mendalam tentang Bhinneka Tunggal Ika mendorong saya untuk:

  • Lebih menghargai perbedaan: Saya berusaha untuk lebih terbuka terhadap pandangan dan budaya yang berbeda dari saya.
  • Aktif dalam kegiatan sosial: Saya ingin berkontribusi dalam kegiatan yang mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Menjadi agen perubahan: Saya ingin menjadi contoh bagi orang lain dalam menerapkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Kesimpulan

Bhinneka Tunggal Ika adalah warisan luhur bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu," mencerminkan prinsip dasar keberagaman yang terintegrasi dengan persatuan di Indonesia. Setelah mempelajarinya lebih dalam, saya melihat bahwa semboyan ini bukan hanya slogan, tetapi pandangan yang sangat mendalam tentang bagaimana bangsa Indonesia yang memiliki begitu banyak perbedaan (agama, suku, bahasa, adat istiadat) tetap dapat bersatu di bawah identitas nasional yang sama.

Pandangan saya mengenai Bhinneka Tunggal Ika:

  1. Pentingnya Toleransi
    Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa perbedaan tidak harus menjadi sumber konflik, tetapi justru kekayaan yang perlu dirangkul. Toleransi menjadi kunci penting agar keberagaman tidak menjadi ancaman, tetapi sesuatu yang bisa memperkaya kehidupan bersama.

  2. Keindahan dalam Keberagaman
    Semboyan ini menunjukkan bahwa setiap elemen masyarakat memiliki kontribusi yang unik, dan keberagaman budaya, agama, dan adat istiadat adalah hal yang memperindah Indonesia. Kebhinekaan adalah cermin kekayaan budaya yang jarang dimiliki negara lain.

  3. Persatuan dalam Perbedaan
    Meskipun banyak sekali perbedaan yang ada, semboyan ini mengajarkan bahwa Indonesia tetap satu dalam visi, identitas, dan tujuan sebagai sebuah bangsa. Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan keinginan untuk menjaga harmoni dan kesatuan di tengah keberagaman.

  4. Relevansi di Era Modern
    Di dunia yang semakin global dan kompleks, Bhinneka Tunggal Ika tetap relevan sebagai panduan untuk menghadapi tantangan sosial, seperti konflik antar kelompok atau diskriminasi. Di sekolah, tempat kerja, dan masyarakat, nilai-nilai ini dapat menjadi dasar bagi hubungan yang lebih harmonis.

Dari pandangan ini, saya menyadari betapa pentingnya menghidupkan semangat Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan sehari-hari, baik dalam pendidikan maupun dalam hubungan sosial, sebagai pondasi untuk menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan penuh rasa saling menghormati.

b. Ya, saya merasa lebih memahami pentingnya menghargai perbedaan setelah mempelajari lebih dalam tentang konsep seperti Bhinneka Tunggal Ika dan keberagaman. Menghargai perbedaan sangat penting karena:

  1. Memperkuat Toleransi dan Solidaritas
    Dengan menghargai perbedaan, kita menciptakan lingkungan yang lebih toleran. Hal ini membantu mencegah konflik dan memperkuat solidaritas antarindividu dan kelompok yang memiliki latar belakang berbeda, baik dalam budaya, agama, bahasa, atau pandangan hidup.

  2. Menciptakan Kehidupan Sosial yang Harmonis
    Menghargai perbedaan memungkinkan kita untuk hidup berdampingan dengan damai. Dengan saling menghormati, kita dapat membangun hubungan yang kuat dan harmonis dalam masyarakat yang majemuk, di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima.

  3. Membuka Diri pada Perspektif Baru
    Ketika kita menghargai perbedaan, kita menjadi lebih terbuka untuk mempelajari perspektif lain yang mungkin belum kita pahami. Ini membantu kita mengembangkan empati, memperkaya wawasan, dan melihat dunia dengan cara yang lebih luas.

  4. Menghargai Hak Setiap Individu
    Menghargai perbedaan juga berarti menghargai hak-hak asasi setiap orang, termasuk hak untuk beragama, berpendapat, dan menjalani hidup sesuai dengan keyakinan mereka. Hal ini mencerminkan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat.

  5. Kekuatan dari Keberagaman
    Perbedaan dalam budaya, pandangan hidup, dan keterampilan membawa kekuatan yang luar biasa bagi suatu kelompok. Setiap orang dengan latar belakang yang berbeda dapat berkontribusi dengan cara unik mereka, yang memperkaya komunitas dan memberikan solusi yang lebih kreatif dan beragam.

Pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menghargai perbedaan mengajarkan bahwa meskipun kita semua unik, kita memiliki kesempatan untuk saling belajar dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih inklusif dan harmonis.

c. Untuk menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika di sekolah atau lingkungan sekitar, ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mempromosikan keberagaman dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menghormati dan Menerima Perbedaan

  • Menghargai Pendapat Orang Lain: Dalam diskusi kelas atau aktivitas kelompok, dengarkan dan terima pendapat dari teman-teman yang mungkin berbeda pandangan. Hal ini membantu menciptakan suasana saling menghormati dan mendukung keberagaman ide.
  • Menghormati Tradisi dan Kebiasaan: Jika ada siswa dari latar belakang budaya atau agama yang berbeda, kita bisa menunjukkan rasa hormat dengan tidak menyinggung atau merendahkan kebiasaan mereka.

2. Mempromosikan Dialog Terbuka

  • Menyelenggarakan Diskusi tentang Keberagaman: Guru bisa mengadakan sesi diskusi di kelas mengenai pentingnya Bhinneka Tunggal Ika. Siswa dapat berbagi pandangan atau pengalaman tentang bagaimana mereka hidup berdampingan dengan keberagaman.
  • Membangun Program Pertukaran Budaya: Sekolah dapat mengadakan acara di mana siswa dari berbagai latar belakang budaya menampilkan tradisi atau cerita khas dari daerah masing-masing. Ini bisa memperkuat pemahaman dan saling apresiasi.

3. Menyelenggarakan Kegiatan Kolaboratif

  • Proyek Kelompok dengan Berbagai Latar Belakang: Membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari individu dengan latar belakang berbeda (agama, budaya, bahasa, dll.) untuk menyelesaikan proyek bersama. Kolaborasi ini akan memperlihatkan bagaimana perbedaan bisa menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan bersama.
  • Mengadakan Lomba atau Kompetisi yang Inklusif: Lomba di sekolah, seperti lomba seni, olahraga, atau akademis, bisa diatur agar menghargai keberagaman, dan melibatkan semua siswa tanpa diskriminasi. Ini mengajarkan bahwa setiap orang bisa berpartisipasi dan berkontribusi, tanpa memandang asal-usulnya.

4. Mempraktikkan Sikap Empati dan Toleransi

  • Membantu Teman yang Berbeda Latar Belakang: Jika ada teman yang kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah karena perbedaan bahasa atau budaya, ajak mereka berbicara, bantu mereka merasa nyaman, dan tunjukkan bahwa mereka diterima di lingkungan sekolah.
  • Menghindari Bullying dan Diskriminasi: Menghentikan tindakan diskriminasi atau bullying terhadap siswa yang berbeda latar belakang. Selain itu, mengajak orang lain untuk bersikap baik dan mendukung keberagaman.

5. Menghormati Hari Besar Agama dan Budaya

  • Merayakan Hari Besar Agama Secara Bersama-sama: Di sekolah, setiap agama memiliki hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, atau Waisak. Sekolah bisa merayakannya bersama-sama, sehingga siswa belajar untuk menghormati dan mengapresiasi agama yang berbeda.
  • Mengadakan Upacara Bhinneka Tunggal Ika: Membuat acara khusus di sekolah yang merayakan keragaman Indonesia, misalnya dengan lomba pakaian adat, pameran makanan daerah, atau pertunjukan seni dari berbagai daerah.

6. Menjadi Contoh Sikap Positif

  • Menunjukkan Sikap Saling Menghargai: Guru dan siswa harus menjadi contoh dalam menghargai perbedaan di lingkungan sekolah. Dengan sikap terbuka dan mau belajar dari orang lain, sikap ini bisa menular kepada orang-orang di sekitar kita.
  • Mengajarkan Nilai Persatuan: Selain mengajarkan pentingnya keberagaman, juga harus menekankan nilai persatuan. Walaupun kita berbeda, kita tetap satu bangsa yang harus bersatu dalam perbedaan.

Dengan langkah-langkah tersebut, prinsip Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi konsep yang dihafalkan, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungan sekitar, sehingga generasi muda dapat tumbuh dengan rasa toleransi, empati, dan persatuan yang kuat.

Di Sekolah:

  • Inisiatif Kegiatan Kebudayaan: Mengusulkan atau berpartisipasi dalam kegiatan yang menampilkan berbagai macam budaya, seperti pameran kerajinan tangan, pertunjukan tarian tradisional, atau festival makanan daerah.
  • Formasi Kelompok Belajar Multikultural: Membuat kelompok belajar yang terdiri dari siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
  • Menulis Artikel atau Membuat Poster: Membuat tulisan atau gambar yang mempromosikan toleransi dan persatuan, kemudian memajangnya di tempat yang strategis di sekolah.
  • Membuat Video Pendek: Membuat video pendek yang berisi pesan positif tentang keberagaman dan persatuan, lalu membagikannya di media sosial sekolah.
  • Menjadi Pendengar yang Baik: Ketika temanmu berbagi cerita tentang budaya atau agamanya, dengarkan dengan penuh perhatian dan tanyakan pertanyaan yang menunjukkan ketertarikanmu.

Di Lingkungan Sekitar:

  • Berpartisipasi dalam Kegiatan Keagamaan: Menghadiri acara keagamaan teman yang berbeda agama, sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas.
  • Membantu Tetangga: Menawarkan bantuan kepada tetangga yang berbeda suku atau agama, misalnya membantu membersihkan lingkungan atau menjaga keamanan.
  • Mengikuti Kegiatan Komunitas: Bergabung dengan komunitas yang mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
  • Menyebarkan Pesan Positif: Menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang keberagaman dan persatuan.
  • Menjadi Contoh yang Baik: Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menginspirasi orang lain.

Ide-ide lainnya yang bisa kamu kembangkan:

  • Mengadakan diskusi kelompok: Ajak teman-temanmu untuk berdiskusi tentang pentingnya menghargai perbedaan dan mencari solusi untuk masalah-masalah yang terkait dengan keberagaman.
  • Membuat proyek sosial: Bersama-sama dengan teman-teman, kamu bisa membuat proyek sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung, tanpa memandang latar belakang mereka.
  • Menulis surat atau email kepada tokoh masyarakat: Sampaikan pendapatmu tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

LKPD Profil Pelajar Pancasila ( Modul P5 : Bangun Jiwa dan Raga) Kelas 10 Fase E

 


Selamat Siang anak- anak Hebat...

Apakah kalian sudah tahu tentang Profil Pelajar Pancasila?

Profil Pelajar Pancasila adalah konsep yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia untuk menggambarkan karakteristik ideal yang diharapkan dari pelajar Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Profil ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berintegritas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi.

Berikut adalah enam dimensi utama dari Profil Pelajar Pancasila:

  1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
    Pelajar diharapkan memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut, menghormati perbedaan keyakinan, dan memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Berkebinekaan Global
    Pelajar diharapkan mampu menghargai dan menghormati perbedaan suku, agama, budaya, serta mampu berinteraksi dengan berbagai komunitas global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

  3. Gotong Royong
    Pelajar diharapkan dapat bekerja sama, saling membantu, dan berkolaborasi dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, dalam mewujudkan tujuan bersama.

  4. Mandiri
    Pelajar diharapkan mampu bertanggung jawab atas diri sendiri, memiliki inisiatif dalam belajar, serta mengembangkan potensi dirinya secara mandiri.

  5. Bernalar Kritis
    Pelajar diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi secara objektif, serta mampu memecahkan masalah dengan pendekatan yang rasional dan logis.

  6. Kreatif
    Pelajar diharapkan mampu menghasilkan ide-ide baru, inovatif, serta mampu mengekspresikan kreativitas mereka dalam berbagai bidang, baik dalam seni, ilmu pengetahuan, teknologi, maupun aktivitas sosial.

Profil ini diharapkan menjadi landasan pendidikan Indonesia untuk membentuk pelajar yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga dalam karakter dan moral.

Nah supaya kalian bisa hafal Profil Pelajara Pancasila, kita nyanyiin yuk... Kalian simak video dibawah ini ya....


Nah kalo kalian sudah mencoba menyanyi bersama- sama kalian bisa mencoba dengan musik dibawah ini ya... yuk karaokean...


Nah anak-anak hebat sekarang saat nya kita pelajari satu persatu ya dari dimensi Profil Pelajar Pancasila

Kalian simak dulu video dibawah ini ya...

1. Video Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia


2. Video Berkebinekaan Global


3. Video Gotong Royomng


4. Video Mandiri


5. Video Bernalar Kritis 


6. Video Kreatif


Kegiatan Pembelajaran

1. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok, masing- masing kelompok menyimak salah satu video dimensi Profil Pelajar Pancasila di atas ( diferensiasi konten)

2. Peserta didik dalam kelompok menyimak video, membuat rangkuman deskripsi apa isi dari video tersebut, yang terdiri dari isi video, ringkasan konten, pesan atau makna yang terkandung dari video tersebut, kesimpulan dan tanggapan terhadap isi video tersebut.

3. Ditulis oleh setiap murid di kertas HVS berdasarkan dari hasil diskusi kelompok (Jawaban dalam satu kelompok harus seragam).

4. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan sebelum nya harus menyanyikan lagu Profil Pelajar Pancasila 

5. Kelompok audiens harus menulis dan paham dengan apa yang disampaikan oleh kelompok yang presentassi.

6. Kelompok presentasi menunjuk salah satu kelompok untuk mengulang apa yang diungkapkan oleh kelompok presentasi.

7. Penilaian di lakukan antar kelompok jadi kelompok audiens memberikan nilai terhadap kelompok yang sedang presentasi

8. Setelah semua kelompok tampil dan mendapat nilai, Semua murid menyimpulkan pertemuan hari ini.

9. Semua murid menuliskan Refleksi Pembelajaran hari ini di selembar kertas, yang berisi 

    a. Peristiwa pembelajaran hari ini

    b. Perasaan pembelajaran hari ini

    c. Pembelajaran yang didapat hari ini

    d. Penerapan ke depannya 

Perwakilan murid menyampaikan refleksi nya...

Semua kertas yang sudah ditulis di beri nama dan dikumpulkan ke Fasilitator.

Demikian tadi pembelajaran tentang Profil Pelajar Pancasila. Mudah- mudahan tidak hanya di hafalkan ya.. tapi harus bisa di terapkan dalam kehidupan sehari- hari... Tetap semangat dan bahagia....😍😍😍😍😍



Laporan Pendampingan Individu 4 CGP H.Osad PGP Angkatan 11 KBB

Bagian Awal Pendampingan (20’)

  • Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
  • Fokus Pendampingan:
    Observasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembeljaaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional.
    Penilaian Observasi Praktik Pembelajaran
    Penilaian: Observasi pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)

Jawab : sudah terbiasa dan menjalani dengan enjoy. Sudah melaksanakan tugas sebelum due date ternyata lebih rileks. Sedang mempersiapkan aksi nyata 2.3. Dan semua tugas daring dapat dilaksanakan dengan sangat baik dan tepat waktu

  • Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.
  • Pengajar Praktik memastikan RPP yang dibuat CGP sudah direvisi berdasarkan masukan yang diberikan PP.
  • Menyiapkan lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5).

Bagian Inti Pendampingan (135’)

    1. Ketentuan
      • Observasi pembelajaran dilakukan di kelas CGP baik secara luring atau daring (disesuaikan dengan kebijakan sekolah)
      • Observasi dilakukan minimal 2 (dua) jam pelajaran dengan durasi menit disesuaikan dengan jenjang sekolah.
    1. Pra- Observasi (15’)

Pertemuan pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun hubungan antara guru (CGP) dan supervisor (PP) sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi diri .

Percakapan pra-observasi ini berlangsung selama 15 menit, dengan menggunakan percakapan coaching untuk perencanaan, supervisor dapat mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru dan menginformasikan kepada guru prosedur supervisi klinis ini. Adapun yang harus dilakukan oleh supervisor adalah:

      • Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal.
      • Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan aspek perkembangan yang hendak diobservasi
      • Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan waktu percakapan pasca-observasi
    • Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas

Percakapan pra-observasi baiknya berlangsung dengan suasana santai dan kekeluargaan dan dengan semangat positif. Hasil percakapan pra-observasi dicatat pada Lampiran 4.

Hari/ Tanggal

: Jumat, 11 Oktober             2024

Sekolah

: SMPN 3                         Cihampelas

Nama Guru

: H. Osad

Kelas

: IX B

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Waktu Percakapan

: 20 menit

Tujuan Pembelajaran:

·        Mengindentifikasi hukum tahfidz Quran Surat At Taubah tentang Mustahiq zakat

Area Pengembangan yang hendak dicapai:

1.      Menerapkan disiplin positif

2.      Menerapkan Kompetensi Sosial Emosional 

3.     Pembelajaran diferensiasi konten 

Strategi yang dipersiapkan:

1.      Membuat keyakinan kelas

2.      KSE : Berdoa

3.      KSE : Pengelompokan kelas

4.      KSE : Refleksi

5.      Pembelajaran diferensiasi konten,kelas di bagi menjadi 3 kelompok dengan diberi konten yang               berbeda 

Catatan khusus Supervisor:

CGP sudah membuat rencana pembelajaran dengan lengkap dan baik, sudah memuat disiplin positif yaitu membuat kesepakatan kelas, terdapat pula kompetensi sosial emosional yang terdiri dari berdoa, pengelompokan kelas dan refleksi. Pembelajaran diferensiasi konten dengan membagi kelas menjadi 3 kelompok dan diberi konten yang berbeda

                Disepakati bersama

                    Supervisor                                                                                Guru

Observasi Pembelajaran (90’)
Observasi adalah aktivitas pengamatan oleh supervisor (PP) pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Tujuan utama tahap ini adalah mengambil data atau informasi secara obyektif mengenai aspek pengembangan yang sudah disepakati. 
Pengamatan oleh supervisor menggunakan instrumen yang telah ditentukan sebelumnya dan fokus pada sasaran yang sudah disepakati (lihat hasil catatan pada lampiran 4). Namun dapat saja pada saat observasi ada hal-hal menarik di luar hal yang sudah disepakati yang ditemukan oleh supervisor (PP) yang dapat bermanfaat bagi guru dalam pengembangan kompetensi dirinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid. 

Hal-hal yang harus diperhatikan saat observasi pembelajaran:


    • Saat observasi, PP tidak boleh menganggu proses pembelajaran atau ikut membantu CGP dalam pembelajaran. PP hanya melakukan pengamatan, apakah sudah sesuai dengan perangkat yang sudah dibuat dan materi modul yang sudah dipelajari yaitu sudah menerapkan budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi pembelajaran sosial-emosional dan budaya positif.
    • PP boleh melihat secara dekat aktivitas pembelajaran murid disaat murid mengerjakan tugas. Disini PP tetap tidak dibolehkan membantu murid dalam menyelesaikan masalah belajarnya, hanya boleh mengamati saja.
    • Usahakan saat proses observasi pembelajaran tidak terlalu sering keluar masuk kelas karena hal ini dapat menganggu kosentrasi murid dalam belajara. (ijin keluar jika benar-benar mendesak)
    • Pastikan HP dalam keadaan nada getar (tidak diijinkan melakukan komunukasi dalam kelas dengan HP). Silahkan gunakan HP untuk mengambil foto proses pembelajaran. 
    • Pencatatan aktivitas pembelajaran dilakukan pada lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5)





3. Pasca Observasi (30’)

Dalam proses percakapan pasca-observasi ini, supervisor (PP) dan guru (CGP) secara bersama memahami tujuan percakapan dan saling percaya akan tahapan kegiatan yang berlangsung.  Percakapan pasca-observasi  berisikan aktivitas berikut:

1.                Menyampaikan tujuan percakapan dan hasil analisis data observasi kepada CGP

2.                Melakukan percakapan umpan balik. Dalam percakapan PP menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak dilakukan. Catat hasil umpan balik pada lampiran 6 .

Lembar Catatan Percakapan Pasca-Observasi Kelas

Hari/ Tanggal

: Jumat, 11 Oktober 2024

Sekolah

: SMPN 3 Cihampelas

Nama Guru

: H. Osad

Kelas

: IX B

Mata Pelajaran

: Pendidikan Agama Islam

Waktu Percakapan

: 30 menit

Lampiran: Lembar Catatan Observasi 

Catatan Refleksi Guru: 

CGP menenkankan dan memotivasi semua murid untuk menjadi orang kaya bisa memberikan zakat, jangan menjadi penerima zakat. Harus bisa menjadi teladan buat semua murid. CGP selalu mengadakan refleksi setiap selesai pembelajaran.

CGP memberikan kisah nyata untuk memberikan contoh nyata kepada murid- murid. Ini menjadi lebih efektif sehingga murid mengerti lebih jelas. 

Topik percakapan dan catatan: 

Memberikan motivasi dan contoh nyata. Kelas dibagi menjadi 3 kelompok dengan pengambilan permen secara acak dan membuat anak bahagia.

CGP memceritakan bagaimana mengajar murid untuk bisa menanamkan akhlak karena itu sangat penting untuk masa depan murid. 

Rencana Tindak Lanjut: 

CGP berencana untuk melaksanakan asesmen sesuai dengan kemampuan murid. CGP akan melaksanakan asesmen diagnostic atau asesmen awal. Setiap kelas mempunyai ciri khas masing- masing.


1.                Percakapan perencanaan area pengembangan

2.                Rencana aksi pengembangan diri. Hasil perencanaan aksi pengembangan diri dicatat pada lampiran 7.

Bagian akhir pendampingan (15’)

    1. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:
      • Apa yang sudah baik dan yang perlu Bapak/Ibu perbaiki ke depannya pada pembelajaran tadi?

Jawab : memperbaiki dalam mempersiapkan bahan pembelajaran.

      • Sejauh apa pendampingan saat ini membantu Bapak/ Ibu mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak kepada murid? Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki untuk ke depannya?

Jawab : CGP selalu mengapresiasi PP.

    1. Jika ada hal-hal terkait pembelajaran daring yang perlu diketahui oleh fasilitator, maka perlu dicatat dalam Jurnal Komunikasi di LMS.
    2. Mengingatkan CGP untuk menyiapkan diri untuk pendampingan individu 5.
    3. Aktivitas persiapan:

Kelengkapan bahan yang harus disiapkan CGP untuk PI 5 adalah:

      • Mengajak satu orang rekan sejawat untuk dibimbing dan dicoaching pada PI 5.
    • Penetapan jadwal observasi pembelajaran. Pelaksanaan observasi pembelajaran minimal 2 jam pelajaran dan dapat dilakukan secara daring ataupun luring (disesuaikan dengan kebijakan sekolah)
    • Membimbing rekan sejawat dalam menyusun RPP dan juga melakukan koreksi terhadap RPP yang disusun. Hasil koreksiksi CGP dijadikan dasar perbaikan RPP oleh rekan sejawat.
    • 5.Aktivitas Coaching untuk supervisi akademik
    • Untuk melakukan aktivitas ini, CGP harus mengikuti instruksi yang ada dalam modul 2.3 pada bagian aksi nyata. Pastikan CGP melakukan:
      • Proses pra-observasi. Hasil catatan saat proses ini diserahkan kepada PP saat pendampingan individu 5 (CGP menggunakan instrument pra-observasi di modul 2.3)
      • Proses observasi pembelajatan.  Hasil catatan saat proses ini diserahkan kepada PP saat pendampingan individu 5 (CGP menggunakan instrument observasi pembelajaran di modul 2.3)
    • Setiap aktivitas CGP saat melakukan pra-observasi dan observasi pembelajaran, PP tetap melakukan pemantauan dan diskusi melalui WA/HP/tatap muka virtual. 

 Untuk Daftar Hadir Pendampingan Individu 4

Berikut fot dokumentasi pada saat Pendampingan Individu 4 CGP H.Osad SMPN 3 Cihampelas

Foto : Pada saat pra observasi dan pasca observasi


Foto : Pada saat Observasi pembelajaran di kelas

Untuk lebih jelasnya dapat disimak Video Dokumentasi Pendampingan Individu 4 CGP H.Osad berikut ini : 

Untuk lebih jelas nya berikut adalah  Laporan Pendampingan Individu 4 CGP H.Osad SMPN 3 Cihampelas (Unduh Disini)

Demikian tadi Laporan Pendampingan Individu 4. Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menginspirasi...😍😍😍