Followers

Saturday, February 1, 2025

Pembahasan Soal KSK Biologi 2023 nomor 6

 


Soal Nomor 6

Hormon merupakan salah satu bentuk sinyal kimia yang digunakan sel tubuh organisme multiseluler untuk melakukan komunikasi. Mekanisme kerja pensinyalan cukup beragam dari segi proses penerimaan ligan, pemrosesan, hingga respons yang dihasilkan. Ilustrasi berikut menunjukkan mekanisme pensinyalan dan respons sel ginjal terhadap adanya hormon ADH.

Mari kita analisis pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan gambar dan pengetahuan tentang mekanisme kerja hormon ADH (Anti-Diuretic Hormone) pada ginjal:

Pernyataan 1: Mekanisme penerimaan sinyal seperti pada label 1 umumnya terjadi jika ligan yang bekerja merupakan turunan lipid.

  • Analisis: Label 1 menunjukkan bahwa ADH berikatan dengan reseptornya di permukaan sel. ADH adalah hormon peptida, bukan turunan lipid. Hormon peptida umumnya tidak dapat menembus membran sel karena sifatnya yang polar, sehingga mereka berikatan dengan reseptor di permukaan sel. Reseptor ini kemudian mengaktifkan serangkaian reaksi внутри sel.

  • Kesimpulan: Salah. ADH adalah hormon peptida, bukan turunan lipid.

Pemrosesan sinyal yang ditunjukkan oleh label 2 dan 3 melibatkan penempelan ligan pada protein reseptor.

  • Benar. Pada label 2 dan 3, tampaknya mekanisme sinyal melibatkan perubahan struktur reseptor setelah mengikat ligan (hormon ADH). Hal ini mengaktifkan jalur pensinyalan yang melibatkan G-protein dan adenilat siklase, yang akhirnya menghasilkan cAMP, yang berperan dalam respons seluler.

Pernyataan 3: Respons seluler berlabel 4 memerlukan peran sitoskeleton yang tersusun atas keratin.

  • Analisis: Label 4 menunjukkan peningkatan экспресси aquaporin-2 pada membran apikal sel. Aquaporin-2 adalah saluran air yang memungkinkan air bergerak dari lumen tubulus ginjal ke dalam sel. Proses ini melibatkan pergerakan vesikel yang mengandung aquaporin-2 ke membran, dan pergerakan vesikel ini difasilitasi oleh sitoskeleton. Namun, sitoskeleton yang berperan dalam pergerakan vesikel umumnya adalah mikrotubulus dan mikrofilamen (aktin), bukan keratin. Keratin adalah komponen sitoskeleton yang lebih umum ditemukan pada sel epitel yang memberikan kekuatan mekanik.

  • Kesimpulan: Salah. Sitoskeleton yang terlibat adalah mikrotubulus dan mikrofilamen, bukan keratin.

Pernyataan 4: Struktur yang ditandai oleh X tidak memiliki struktur sitoskeleton.

  • Analisis: Struktur X adalah aquaporin-3, yang merupakan saluran air di membran basolateral sel ginjal. Aquaporin-3 berperan dalam транспорт air dari sel ke интерститиум. Membran sel, tempat aquaporin-3 berada, memiliki цитоскелетон yang terkait dengannya. Sitoskeleton ini membantu menjaga bentuk sel dan mengatur pergerakan protein membran.

  • Kesimpulan: Salah. Membran sel, termasuk bagian tempat aquaporin-3 berada, memiliki sitoskeleton yang terkait dengannya.


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.