Nomor 9
Polymerase chain reaction (PCR) adalah suatu teknik dalam biologi molekuler untuk memperbanyak fragmen DNA tertentu. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, PCR dijalankan dalam siklus-siklus yang terdiri dari tahapan denaturasi, annealing (penempelan primer), dan elongasi (pembentukan untai DNA baru).
Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)!
A. Setelah siklus ke 5, jumlah untai DNA baru yang terbentuk adalah sebanyak 32 kali lipat.
B. Perlakuan suhu tinggi (94oC – 97oC) menggantikan fungsi enzim helikase pada replikasi.
C. Enzim yang digunakan dalam proses elongasi berasal dari organisme mesofilik.
D. Primer yang digunakan dalam PCR merupakan molekul RNA.
Berikut analisis terhadap setiap pernyataan berdasarkan gambar dan konsep dasar PCR:
A. Benar (B)
- PCR memperbanyak DNA secara eksponensial mengikuti rumus , di mana adalah jumlah siklus. Setelah 5 siklus, jumlah DNA baru yang terbentuk adalah kali lipat dari jumlah awal.
B. Benar (B)
- Pada replikasi DNA alami di dalam sel, enzim helikase bertugas untuk membuka untai DNA ganda. Dalam PCR, fungsi ini digantikan oleh perlakuan suhu tinggi (94°C – 97°C), yang menyebabkan denaturasi atau pemisahan untai DNA.
C. Salah (S)
- Enzim DNA polimerase yang digunakan dalam PCR berasal dari organisme termofilik, seperti Thermus aquaticus (Taq polymerase), yang mampu bertahan pada suhu tinggi (sekitar 72°C) selama tahap elongasi. Organisme mesofilik tidak dapat bertahan dalam kondisi suhu tinggi yang digunakan dalam PCR.
D. Salah (S)
- Primer yang digunakan dalam PCR adalah oligonukleotida DNA, bukan RNA. Primer DNA digunakan karena lebih stabil dalam kondisi suhu tinggi dan dapat langsung diperpanjang oleh DNA polimerase.
Kesimpulan Jawaban:
A - B
B - B
C - S
D - S
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.