Followers

Thursday, February 27, 2025

Rencana Pembelajaran Mendalam Sistem Saraf Kelas 11

 RPP Sistem Saraf

Identitas

Nama Sekolah : SMAN 1 Cililin
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit 

Tujuan Pembelajaran

  •  Menjelaskan struktur dan fungsi utama sistem saraf pada manusia, termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
  • Mengidentifikasi jenis-jenis neuron dan peranannya dalam penghantaran impuls saraf.
  • Mendeskripsikan mekanisme kerja impuls saraf, termasuk potensial istirahat, potensial aksi, dan transmisi sinaps.
  • Menganalisis hubungan antara sistem saraf dengan sistem hormon dalam koordinasi tubuh.

  • Membandingkan berbagai gangguan pada sistem saraf manusia berdasarkan penyebab, gejala, dan dampaknya.

  • Melakukan simulasi jalannya impuls saraf menggunakan model sederhana atau eksperimen yang relevan.

  • Menganalisis kasus gangguan sistem saraf dari kehidupan nyata dan mengusulkan strategi pencegahannya.

  • Menyusun diagram alur refleks sebagai contoh kerja sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari.

  • Mengevaluasi pola hidup sehat yang mendukung kinerja optimal sistem saraf.

  • Merefleksikan dampak kebiasaan sehari-hari, seperti pola tidur dan konsumsi zat adiktif, terhadap kesehatan sistem saraf.

  • Menyimpulkan peran sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menjaga kesehatannya secara berkelanjutan.

  • Mengembangkan sikap kritis terhadap informasi kesehatan yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk mitos dan fakta yang beredar di masyarakat.

PENDAHULUAN 

Apersepsi: "Seberapa Cepat Otakmu Bekerja?"

💡 Tujuan: Memancing rasa ingin tahu siswa tentang kecepatan sistem saraf dalam menghantarkan impuls.

Langkah-langkah:

  1. Tantangan Reaksi Cepat:

    • Guru meminta siswa berpasangan.
    • Salah satu siswa memegang penggaris pada angka 30 cm, sementara yang lain bersiap menangkapnya dengan dua jari.
    • Tanpa aba-aba, siswa pertama menjatuhkan penggaris, dan siswa kedua harus menangkapnya secepat mungkin.
    • Catat angka di mana penggaris tertangkap, lalu bandingkan antar siswa.
  2. Diskusi Singkat:

    • Tanya siswa: "Mengapa beberapa dari kalian bisa menangkap lebih cepat daripada yang lain?"
    • Kaitkan dengan kecepatan impuls saraf dan refleks.

Icebreaking: "Neuron Berantai"

💡 Tujuan: Memvisualisasikan bagaimana sinyal saraf bergerak melalui neuron dalam tubuh.

Langkah-langkah:

  1. Minta siswa berdiri membentuk barisan panjang seperti rantai neuron.
  2. Siswa di depan akan diberikan kode tertentu (misalnya, satu tepukan di bahu kanan untuk ‘gerak’ dan dua tepukan untuk ‘diam’).
  3. Kode ini harus diteruskan ke siswa di belakangnya tanpa berbicara, seperti transmisi impuls saraf melalui sinaps.
  4. Siswa terakhir harus menyebutkan kode yang diterima.
  5. Diskusikan dengan siswa: "Apakah ada keterlambatan dalam penghantaran pesan? Apa yang bisa menyebabkan kesalahan transmisi dalam tubuh?"

💬 Refleksi Singkat:
Setelah icebreaking, tanyakan kepada siswa:

  • "Dapatkah kalian bayangkan jika sistem saraf kita bekerja lambat?"
  • "Bagaimana cara menjaga sistem saraf agar tetap sehat?"

KEGIATAN PEMBELAJARAN 

Mindful Learning: "Perjalanan Impuls Saraf"

💡 Metode: Guided Visualization & Storytelling
📌 Tujuan: Siswa memahami struktur dan fungsi sistem saraf dengan membayangkan bagaimana impuls saraf bekerja dalam tubuh.
🔹 Langkah-langkah:

  1. Guru meminta siswa menutup mata dan membayangkan diri mereka sebagai impuls listrik yang bergerak melalui saraf dari ujung jari ke otak.
  2. Guru menceritakan perjalanan impuls dari reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.
  3. Setelahnya, siswa diminta untuk menggambarkan alur perjalanan impuls ini dalam bentuk sketsa atau diagram alur.
  4. Diskusi reflektif: "Apa yang terjadi jika jalur ini terganggu?"

Meaningful Learning: "Kasus Misteri Sistem Saraf"

💡 Metode: Problem-Based Learning (PBL)
📌 Tujuan: Siswa menganalisis gangguan sistem saraf dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
🔹 Langkah-langkah:

  1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan memberikan studi kasus, misalnya:
    • Pasien mengalami kesulitan berbicara setelah mengalami stroke.
    • Seorang atlet mengalami kejang otot setelah bertanding.
    • Seorang siswa kecanduan bermain game dan sulit berkonsentrasi.
  2. Setiap kelompok harus:
    • Mengidentifikasi bagian sistem saraf yang terganggu.
    • Menjelaskan mekanisme gangguan tersebut.
    • Menyusun saran atau solusi pencegahan.
  3. Presentasi hasil diskusi dan sesi refleksi: "Bagaimana sistem saraf kita dipengaruhi oleh gaya hidup?"

Joyful Learning: "Challenge: Simulasi Otak Sehat vs. Otak Stres"

💡 Metode: Experiential Learning & Role-Playing
📌 Tujuan: Siswa mengevaluasi dampak pola hidup terhadap kesehatan sistem saraf.
🔹 Langkah-langkah:

  1. Kelas dibagi menjadi dua kelompok: Kelompok Otak Sehat (gaya hidup sehat) dan Kelompok Otak Stres (kurang tidur, kecanduan gadget, dll.).
  2. Guru memberikan tantangan memori sederhana (misalnya mengingat 10 kata dalam 30 detik).
  3. Kelompok Otak Sehat diberikan waktu berpikir normal, sedangkan Kelompok Otak Stres harus melakukan tantangan sambil mendengarkan gangguan suara.
  4. Bandingkan hasilnya dan diskusikan: "Bagaimana stres dan kebiasaan buruk mempengaruhi sistem saraf kita?"
  5. Siswa menyusun strategi pribadi untuk menjaga kesehatan sistem saraf mereka dalam bentuk "Jurnal Sehat Otakku".

📌 Penutup Kegiatan:
💬 Diskusi Akhir & Refleksi:

  • Apa insight terbesar yang kalian dapatkan dari pembelajaran hari ini?
  • Apa satu kebiasaan yang ingin kalian ubah untuk menjaga kesehatan sistem saraf?

💡 Tugas Akhir (Personal Reflection):
Siswa membuat jurnal refleksi tentang satu kebiasaan buruk yang mereka sadari mempengaruhi sistem saraf dan langkah yang akan mereka lakukan untuk memperbaikinya.

Kegiatan Penutup Pembelajaran (Refleksi & Analisis Nilai/ Karakter)

💡 Tujuan:

  1. Menganalisis nilai dan karakter (Religi, Sosial Budaya).
  2. Menyimpulkan pembelajaran secara mendalam.
  3. Merefleksikan hubungan antara sistem saraf dan kehidupan sehari-hari.

1. Refleksi Nilai & Karakter (Religi, Sosial Budaya)

📌 Aktivitas: "Sistem Saraf dalam Kehidupan dan Etika"
🔹 Langkah-langkah:

  1. Religius:

    • Guru mengajak siswa merenung tentang keajaiban sistem saraf dalam tubuh manusia.
    • Pertanyaan reflektif: "Bagaimana kebesaran Tuhan terlihat dalam kompleksitas sistem saraf?"
    • Siswa menuliskan satu hal yang mereka syukuri tentang fungsi tubuh mereka.
  2. Sosial & Budaya:

    • Diskusi: "Bagaimana cara menghargai dan membantu orang dengan gangguan sistem saraf, seperti penderita stroke, parkinson, atau epilepsi?"
    • Siswa berbagi pengalaman pribadi atau cerita tentang seseorang dengan gangguan sistem saraf dan bagaimana masyarakat seharusnya bersikap.
    • Pesan utama: Empati, kepedulian sosial, dan pentingnya pola hidup sehat dalam budaya masing-masing.

2. Kesimpulan & Diskusi Akhir

📌 Aktivitas: "Jembatan Ilmu - 3 Kata Kunci"
🔹 Langkah-langkah:

  1. Guru meminta setiap siswa menyebutkan tiga kata kunci yang paling berkesan dari pembelajaran hari ini.
  2. Kelas membuat peta konsep bersama di papan tulis berdasarkan kata-kata siswa.
  3. Guru merangkum materi dengan menghubungkan konsep-konsep yang disebutkan siswa.

3. Refleksi Pribadi: "Surat untuk Diri Sendiri"

📌 Aktivitas: "Surat untuk Otak Sehatku"
🔹 Langkah-langkah:

  1. Siswa menuliskan surat pendek untuk diri mereka sendiri tentang satu kebiasaan yang ingin mereka ubah atau tingkatkan demi menjaga sistem saraf yang sehat.
  2. Surat ini akan disimpan oleh guru dan dikembalikan kepada mereka di akhir semester untuk melihat apakah mereka berhasil menerapkan kebiasaan tersebut.
  3. Beberapa siswa dapat berbagi isi surat mereka (jika bersedia).

4. Penutup & Motivasi

💬 Kata-kata motivasi dari guru:
"Otak dan sistem saraf adalah pusat kendali kehidupan kita. Apa yang kita pikirkan, lakukan, dan konsumsi menentukan kesehatan masa depan kita. Mari kita jaga otak dan saraf kita dengan kebiasaan baik, rasa syukur, dan kepedulian terhadap sesama."

Guru mengakhiri dengan doa bersama (bagi yang beragama) atau mengajak siswa mengambil napas dalam untuk menenangkan pikiran sebelum meninggalkan kelas.

📌 Asesmen Formatif (Untuk Setiap Tujuan Pembelajaran)

1. Tujuan: Memahami (C2 - Pemahaman)

🔹 Asesmen: "Tebak Istilah dengan Emoji & Gerakan"
💡 Tujuan: Mengukur pemahaman siswa tentang struktur dan fungsi sistem saraf melalui cara yang menyenangkan.
📌 Langkah-langkah:

  • Guru menampilkan beberapa emoji atau gestur tangan yang melambangkan bagian atau fungsi sistem saraf.
  • Contoh: 🧠 (otak), ⚡ (impuls saraf), ✋ (refleks), 🏃‍♂️ (sistem motorik).
  • Siswa harus menebak dan menjelaskan hubungan emoji/gerakan tersebut dengan sistem saraf.
  • Diskusi kelompok untuk memperdalam pemahaman.

2. Tujuan: Mengaplikasikan (C3 - Penerapan)

🔹 Asesmen: "Detektif Kasus Saraf"
💡 Tujuan: Mengukur kemampuan siswa dalam menghubungkan teori dengan kasus nyata gangguan sistem saraf.
📌 Langkah-langkah:

  • Guru membagikan beberapa "kasus misterius" yang berkaitan dengan gangguan sistem saraf (misalnya, stroke, parkinson, cedera sumsum tulang belakang).
  • Setiap kelompok menjadi "detektif saraf" yang harus:
    1. Mengidentifikasi bagian sistem saraf yang bermasalah.
    2. Menjelaskan mekanisme gangguan tersebut.
    3. Menyarankan cara pencegahan atau penanganan.
  • Hasil investigasi dipresentasikan dalam bentuk infografis sederhana atau mini drama medis.

3. Tujuan: Merefleksi (C4 - Analisis & Evaluasi)

🔹 Asesmen: "Podcast Refleksi Otak Sehat"
💡 Tujuan: Mengukur pemahaman siswa tentang pola hidup sehat untuk sistem saraf serta nilai karakter yang dikembangkan.
📌 Langkah-langkah:

  • Siswa berpasangan atau dalam kelompok kecil membuat rekaman audio pendek (2-3 menit) tentang:
    1. Kebiasaan yang merusak atau mendukung sistem saraf.
    2. Pendapat mereka tentang cara menjaga kesehatan otak.
    3. Refleksi nilai religius dan sosial (misalnya, empati terhadap penderita gangguan saraf).
  • Rekaman ini dapat dibagikan di grup kelas atau dipresentasikan langsung.
  • Diskusi reflektif setelah mendengarkan beberapa rekaman siswa.

📌 Asesmen Sumatif (Evaluasi Akhir Pembelajaran)

🔹 Pilihan Asesmen Sumatif yang Kreatif:

1. "Escape Room: Misi Menyelamatkan Otak!"
💡 Tujuan: Menguji pemahaman siswa secara menyeluruh melalui tantangan berbasis skenario.
📌 Langkah-langkah:

  • Siswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan serangkaian tantangan berbasis teka-teki dan studi kasus tentang sistem saraf.
  • Contoh tantangan:
    1. Menyusun diagram jalur refleks dengan potongan puzzle.
    2. Menemukan "obat" yang tepat untuk seorang pasien berdasarkan gejala gangguan sistem saraf.
    3. Memecahkan kode sandi dengan menjawab pertanyaan konsep sistem saraf.
  • Tim yang berhasil menyelesaikan semua tantangan lebih dulu menjadi "Ahli Saraf Terbaik".

2. "Komik Edukasi Sistem Saraf"
💡 Tujuan: Mengukur pemahaman siswa dalam menjelaskan konsep sistem saraf dengan cara kreatif.
📌 Langkah-langkah:

  • Siswa diminta membuat komik pendek (4-6 panel) yang menceritakan proses kerja sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari.
  • Contoh ide cerita:
    • Perjalanan impuls saraf saat seseorang tersengat listrik.
    • Kisah seorang neuron yang "lelah" karena penggunanya kurang tidur.
    • Bagaimana otak merespons ketakutan saat menonton film horor.
  • Komik bisa dibuat di kertas atau aplikasi digital sederhana.
  • Hasilnya dipamerkan dalam "Pameran Ilmuwan Kreatif".

3. "Debat Ilmiah: Sistem Saraf dan Gaya Hidup Modern"
💡 Tujuan: Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi ilmiah.
📌 Langkah-langkah:

  • Guru membagi kelas menjadi dua tim dengan mosi debat, misalnya:
    • "Apakah teknologi digital lebih banyak merusak atau membantu sistem saraf manusia?"
    • "Apakah makanan cepat saji mempengaruhi kesehatan otak?"
  • Setiap tim harus mencari argumen berbasis ilmiah dan mempresentasikannya dalam debat kelas.
  • Diskusi reflektif untuk merangkum pembelajaran.

📌 Rubrik Penilaian Asesmen Formatif

1. "Tebak Istilah dengan Emoji & Gerakan" (Pemahaman - C2)

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Ketepatan JawabanSemua istilah ditebak dengan benar dan dijelaskan dengan detail.Sebagian besar istilah ditebak dengan benar dan dijelaskan cukup baik.Hanya sebagian kecil istilah yang ditebak dengan benar, penjelasan kurang jelas.Banyak istilah yang salah atau tidak dapat dijelaskan dengan baik.
Partisipasi AktifSangat aktif dalam menebak dan menjelaskan.Aktif, tetapi masih kurang dalam menjelaskan beberapa istilah.Hanya berpartisipasi minimal.Tidak aktif atau tidak berkontribusi.

2. "Detektif Kasus Saraf" (Penerapan - C3)

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Identifikasi GangguanMengidentifikasi gangguan saraf dengan tepat dan menyertakan alasan ilmiah yang jelas.Mengidentifikasi gangguan saraf dengan baik, tetapi masih ada sedikit kesalahan.Mengidentifikasi gangguan, tetapi penjelasannya kurang mendalam.Tidak dapat mengidentifikasi gangguan dengan benar.
Penjelasan MekanismeMenjelaskan mekanisme gangguan dengan runtut dan ilmiah.Menjelaskan dengan baik tetapi masih ada beberapa kekurangan.Penjelasan kurang lengkap dan tidak runtut.Tidak dapat menjelaskan mekanisme gangguan.
Solusi & PencegahanMemberikan solusi logis dan berbasis ilmiah yang aplikatif.Solusi cukup baik tetapi masih ada aspek yang kurang jelas.Solusi kurang mendalam atau kurang realistis.Tidak memberikan solusi yang sesuai.

3. "Podcast Refleksi Otak Sehat" (Refleksi - C4)

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Isi PodcastRefleksi sangat mendalam, menghubungkan konsep sistem saraf dengan kehidupan nyata secara jelas.Refleksi cukup baik, meskipun masih ada aspek yang perlu dikembangkan.Refleksi kurang mendalam, hanya membahas sebagian konsep.Refleksi sangat minim atau tidak relevan.
Kejelasan & KreativitasSuara jelas, struktur pembahasan menarik, kreatif dalam penyajian.Suara jelas dan terstruktur tetapi kurang kreatif.Suara kurang jelas, struktur kurang runtut.Penyajian kurang menarik dan tidak terstruktur.

📌 Rubrik Penilaian Asesmen Sumatif

1. "Escape Room: Misi Menyelamatkan Otak!"

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Pemecahan Teka-tekiSemua tantangan diselesaikan dengan benar dan cepat.Sebagian besar tantangan diselesaikan dengan baik.Hanya beberapa tantangan yang berhasil diselesaikan.Tidak mampu menyelesaikan sebagian besar tantangan.
Kerjasama TimSelalu aktif bekerja sama dengan tim.Cukup baik dalam kerja tim, meski ada beberapa hambatan.Kerjasama kurang, hanya sedikit yang aktif.Tidak bekerja sama dengan baik dalam tim.

2. "Komik Edukasi Sistem Saraf"

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Akurasi IlmiahKonsep sistem saraf dijelaskan dengan sangat akurat.Sebagian besar konsep dijelaskan dengan benar.Beberapa kesalahan dalam menjelaskan konsep.Banyak kesalahan dalam konsep ilmiah.
KreativitasCerita sangat kreatif, unik, dan menarik.Cerita cukup kreatif tetapi masih bisa dikembangkan.Kreativitas kurang terlihat dalam penyajian.Tidak ada kreativitas dalam pembuatan komik.
VisualisasiGambar jelas, rapi, dan mendukung cerita.Gambar cukup jelas, meski ada bagian yang kurang detail.Gambar kurang mendukung cerita.Gambar sangat minim atau tidak relevan.

3. "Debat Ilmiah: Sistem Saraf dan Gaya Hidup Modern"

Kriteria4 (Sangat Baik)3 (Baik)2 (Cukup)1 (Kurang)
Keakuratan ArgumenArgumen berbasis ilmiah, kuat, dan relevan.Argumen cukup kuat tetapi masih ada yang kurang akurat.Argumen kurang mendalam atau kurang relevan.Argumen tidak berbasis ilmiah dan tidak relevan.
Kemampuan BerkomunikasiMenyampaikan pendapat dengan sangat jelas, percaya diri, dan persuasif.Menyampaikan dengan baik tetapi masih ada kekurangan.Kurang percaya diri atau kurang jelas dalam berbicara.Tidak dapat menyampaikan argumen dengan baik.
Etika DebatBerdebat dengan santun, menghargai lawan, dan argumentatif.Cukup baik dalam berdebat tetapi kadang kurang menghargai lawan.Beberapa kali kurang sopan dalam berdebat.Tidak menghargai lawan debat dan tidak argumentatif.

✅ Kelebihan Rubrik Ini:
Jelas dan Terukur – Memudahkan siswa memahami standar yang diharapkan.
Mendorong Kreativitas & Keterampilan Berpikir Kritis – Tidak hanya menilai hafalan, tetapi juga aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
Berorientasi pada Pembelajaran Aktif – Mendorong eksplorasi, kolaborasi, dan refleksi mendalam.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/Semester: XI / Genap
Materi: Sistem Saraf
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit


A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Memahami struktur dan fungsi sistem saraf serta proses penghantaran impuls.
  2. Mengaplikasikan konsep sistem saraf dalam menganalisis gangguan saraf serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  3. Merefleksi pentingnya menjaga kesehatan sistem saraf serta mengembangkan nilai religius dan sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari.

B. APERSEPSI & ICEBREAKING

  • Icebreaking: "Tebak Gerakan Otak!"

    • Guru memberikan beberapa gerakan tubuh (misalnya, refleks menarik tangan dari benda panas, tersenyum, mengedipkan mata).
    • Siswa menebak bagian otak atau sistem saraf mana yang bertanggung jawab atas gerakan tersebut.
  • Pertanyaan Pemantik:

    1. Apa yang terjadi jika kita tidak memiliki sistem saraf?
    2. Mengapa manusia bisa merasakan sakit atau senang?
    3. Bagaimana dampak stres terhadap sistem saraf?

C. KEGIATAN INTI

🔹 LKPD 1: Memahami Sistem Saraf (Tebak Istilah dengan Emoji & Gerakan)

Tujuan: Memahami struktur dan fungsi sistem saraf serta proses penghantaran impuls.

Petunjuk Kerja:

  1. Perhatikan emoji atau gerakan yang ditampilkan guru.
  2. Tebak dan jelaskan hubungannya dengan bagian atau fungsi sistem saraf.
  3. Tuliskan jawaban Anda pada tabel berikut:
Emoji/GerakanIstilah yang SesuaiPenjelasan Singkat
🧠......
......
......
🏃‍♂️......

🔹 LKPD 2: Mengaplikasikan (Detektif Kasus Saraf)

Tujuan: Menghubungkan konsep sistem saraf dengan kasus nyata gangguan saraf.

Petunjuk Kerja:

  1. Bacalah kasus berikut dengan saksama:

    Seorang pasien mengalami kesulitan mengontrol gerakan tangannya dan sering mengalami tremor. Dokter menduga ada gangguan pada sistem sarafnya.

  2. Identifikasi bagian sistem saraf yang terganggu.
  3. Jelaskan mekanisme gangguannya.
  4. Berikan solusi atau cara pencegahan.
KasusBagian Saraf yang TergangguMekanisme GangguanSolusi/Pencegahan
Tremor pada tangan.........

🔹 LKPD 3: Merefleksi (Podcast Refleksi Otak Sehat)

Tujuan: Menyadari pentingnya menjaga kesehatan sistem saraf dan nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Petunjuk Kerja:

  1. Buat rekaman audio (2-3 menit) yang membahas:
    • Kebiasaan yang mendukung/menghambat kesehatan otak.
    • Dampak sosial jika sistem saraf terganggu.
    • Refleksi pribadi tentang menjaga kesehatan otak.
  2. Catat poin-poin penting dalam tabel berikut sebelum merekam:
Aspek yang DibahasCatatan/Poin Utama
Kebiasaan baik untuk otak...
Gangguan akibat kebiasaan buruk...
Refleksi pribadi...

D. PENUTUP & REFLEKSI

🔹 Diskusi Refleksi

  • Bagaimana perasaan kalian setelah mempelajari sistem saraf?
  • Apa yang bisa kalian terapkan dari materi ini dalam kehidupan sehari-hari?
  • Nilai apa yang kalian pelajari dari kegiatan ini (relijius, sosial, budaya)?

🔹 Kesimpulan

  • Sistem saraf berperan penting dalam mengatur seluruh aktivitas tubuh.
  • Gangguan pada sistem saraf dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara fisik dan mental.
  • Menjaga kesehatan saraf melalui pola hidup sehat sangat penting untuk masa depan.

E. ASESMEN & PENILAIAN

  • Formatif: LKPD di atas (Tebak Istilah, Analisis Kasus, Podcast Refleksi).
  • Sumatif: Escape Room, Komik Edukasi, Debat Ilmiah (dipilih sesuai kebutuhan).

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomemtar sesuai dengan topik artikel yang di bahas. Tidak boleh memasang link.