Soal Nomor 4
Teknik kultur sel mamalia merupakan proses perbanyakan sel yang diambil dari jaringan tubuh manusia ataupun hewan mamalia model seperti mencit. Teknik ini dapat memfasilitasi uji coba biomedis pada skala invitro. Jaringan tubuh tempat sel diambil adalah salah satu faktor yang menentukan perbedaan kondisi kultur agar pertumbuhan terjadi secara optimal. Oleh karena itu, kultur sel mamalia umumnya dibuat seragam untuk satu jenis sel saja.
Pertanyaan berikut ini tentukan Benar atau Salah
- Selain epitel, sel- sel jaringan ikat seperti sel otot dan sel darah juga dapat dikultur secara tunggal dalam bentuk 2D monolayer
- Warna medium kultur sel epitel ovarium individu B saat pengamatan seharusnya lebih cepat menguning daripada medium kultur sel epitel ovarium individu A
- Karyotipe dengan karakteristik kromosom terduplikasi lebih mudah didapatkan dari kultur sel epitel ovarium A dibandingkan B
- Ekspresi gen pengode enzim piruvat dehidrogenase (pengubah piruvat menjadi asetil Ko-A) pada sel- sel epitel
Pernyataan 3:
Saat MBT terjadi, jumlah protein histon tipe sel dari zigot 1 lebih tinggi dibandingkan zigot III.
- Analisis: Protein histon berperan dalam pengemasan DNA. Pada zigot dengan ukuran nukleus lebih kecil (zigot I), jumlah DNA yang perlu dikemas lebih sedikit dibandingkan zigot dengan ukuran nukleus lebih besar (zigot III). Saat MBT terjadi, kebutuhan akan protein histon akan disesuaikan dengan jumlah DNA yang ada.
- Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Zigot I (nukleus kecil) akan memiliki jumlah protein histon yang lebih sedikit dibandingkan zigot III (nukleus besar) saat MBT terjadi.
Pernyataan 4:
MBT lebih dipengaruhi oleh jumlah pembelahan yang telah terjadi dibandingkan rasio volume terhadap volume sitoplasma nukleus.
- Analisis: Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran nukleus mempengaruhi durasi interfase dan waktu terjadinya MBT. Perubahan ukuran nukleus akan mempengaruhi rasio volume nukleus terhadap sitoplasma. Rasio ini berperan dalam mengaktifkan gen-gen yang terlibat dalam MBT. Jumlah pembelahan memang penting, namun rasio volume nukleus terhadap sitoplasma tampaknya menjadi faktor pemicu utama terjadinya MBT.
- Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Rasio volume nukleus terhadap sitoplasma memiliki peran yang lebih signifikan dalam mempengaruhi terjadinya MBT dibandingkan hanya jumlah pembelahan sel.