Followers

Saturday, February 8, 2025

Pembahasan Soal KSK Biologi 2024 Nomor 4

 


Soal Nomor 4

Teknik kultur sel mamalia merupakan proses perbanyakan sel yang diambil dari jaringan tubuh manusia ataupun hewan mamalia model seperti mencit. Teknik ini dapat memfasilitasi uji coba biomedis pada skala invitro. Jaringan tubuh tempat sel diambil adalah salah satu faktor yang menentukan perbedaan kondisi kultur agar pertumbuhan terjadi secara optimal. Oleh karena itu, kultur sel mamalia umumnya dibuat seragam untuk satu jenis sel saja. 


Pertanyaan berikut ini tentukan Benar atau Salah

  1. Selain epitel, sel- sel jaringan ikat seperti sel otot dan sel darah juga dapat dikultur secara tunggal dalam bentuk 2D monolayer
  2. Warna medium kultur sel epitel ovarium individu B saat pengamatan seharusnya lebih cepat menguning daripada medium kultur sel epitel ovarium individu A
  3. Karyotipe dengan karakteristik kromosom terduplikasi lebih mudah didapatkan dari kultur sel epitel ovarium A dibandingkan B
  4. Ekspresi gen pengode enzim piruvat dehidrogenase (pengubah piruvat menjadi asetil Ko-A) pada sel- sel epitel
Jawaban :

Pertanyaan 1
Selain epitel, sel-sel jaringan ikat seperti sel otot dan sel darah juga dapat dikultur secara tunggal dalam bentuk 2D monolayer.

Benar: Sel-sel jaringan ikat, seperti sel otot dan sel darah, juga bisa dikultur secara tunggal dalam bentuk 2D monolayer


Pernyataan 2

Warna medium kultur sel epitel ovarium individu B saat pengamatan seharusnya lebih cepat menguning daripada medium kultur sel epitel ovarium individu A.

Salah: Tidak ada informasi yang spesifik menunjukkan bahwa medium dari sel epitel ovarium individu B akan lebih cepat menguning dibandingkan individu A. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini bisa sangat bervariasi dan tidak dijelaskan.


Pernyataan 3: 

Saat MBT terjadi, jumlah protein histon tipe sel dari zigot 1 lebih tinggi dibandingkan zigot III.

  • Analisis: Protein histon berperan dalam pengemasan DNA. Pada zigot dengan ukuran nukleus lebih kecil (zigot I), jumlah DNA yang perlu dikemas lebih sedikit dibandingkan zigot dengan ukuran nukleus lebih besar (zigot III). Saat MBT terjadi, kebutuhan akan protein histon akan disesuaikan dengan jumlah DNA yang ada.
  • Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Zigot I (nukleus kecil) akan memiliki jumlah protein histon yang lebih sedikit dibandingkan zigot III (nukleus besar) saat MBT terjadi.

Pernyataan 4: 

MBT lebih dipengaruhi oleh jumlah pembelahan yang telah terjadi dibandingkan rasio volume terhadap volume sitoplasma nukleus.

  • Analisis: Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran nukleus mempengaruhi durasi interfase dan waktu terjadinya MBT. Perubahan ukuran nukleus akan mempengaruhi rasio volume nukleus terhadap sitoplasma. Rasio ini berperan dalam mengaktifkan gen-gen yang terlibat dalam MBT. Jumlah pembelahan memang penting, namun rasio volume nukleus terhadap sitoplasma tampaknya menjadi faktor pemicu utama terjadinya MBT.
  • Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Rasio volume nukleus terhadap sitoplasma memiliki peran yang lebih signifikan dalam mempengaruhi terjadinya MBT dibandingkan hanya jumlah pembelahan sel.
Untuk lebih jelasnya dapat disimak dan diunduh File Soal KSK Biologi 2024 dan Kunci jawaban (Unduh Disini)

Pembahasan Soal KSK Biologi 2024 Nomor 3


 Nomor 3

Mid blastula translation (MBT) adalah peristiwa dimana sel- sel (blastomer) pada tahap blastula embrio mengalami perubahan fisiologis secara signifikan. Peristiwa ini ditandai dengan dimulainya ekspresi gen dan blastomer dan melambatnya siklus sel akibat fase G1 dan G2, mulai terjadi sebelum MbT terjadi, protein yang digunakan pada fase awal cleavage sepenuhnya berasal dari sitoplasma dari transmisi mRNA sel telur. Sementara itu pembelahan sel pada fase tersebut berlangsung sangat cepat karena minimnya fase G selama siklus sel.

Suatu penelitian ingin menginformasikan stimulus utama terjadinya MBT pada embrio bulu babi dengan memodifikasi ukuran nukleus pada zigot (kecil, normal, dan besar), kemudian mengatur durasi interfase pada blastomer tahapan 4 sel hingga 128 sel. Diketahui, komponen sel dalam ukuran nukleus tidak berbeda dibandingkan normal. Berikut adalah hasil yang didapatkan


Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)

1. Pada zigot normal, diameter embrio baru akan bertambah setelah mencapai tahapan 32 sel
2. Pada tahapan cleavage, durasi sintesis DNA kurang lebih selama 5 jam
3. Saat MBT terjadi, jumlah protein histon tipe sel dari zigot 1 lebih tinggi dibandingkan zigot III
4. MBT lebih dipengaruhi oleh jumlah pembelahan yang telah terjadi dibandingkan rasio volume terhadap volume sitoplasma nukleus

Jawaban :

Pernyataan 1 : 

Pada zigot normal, diameter embrio baru akan bertambah setelah mencapai tahapan 32 sel.

Berdasarkan grafik pada gambar, tampaknya waktu interval untuk zigot normal (Zigot II) mulai bertambah pada tahapan lebih lanjut seperti 32 sel, meskipun pada 4 sel hingga 16 sel belum menunjukkan perubahan signifikan pada ukuran.

Pernyataan: Benar (B)

Pernyataan 2: 

Pada tahapan cleavage, durasi sintesis DNA kurang lebih selama 5 jam.

  • Analisis: Berdasarkan grafik, durasi interfase pada zigot normal (zigot II) pada tahapan 4 sel adalah sekitar 5 jam. Interfase terdiri dari fase G1, S (sintesis DNA), dan G2. Namun, pada tahap cleavage awal, fase G1 dan G2 sangat pendek atau bahkan tidak ada. Artinya, sebagian besar interfase pada tahap ini didominasi oleh fase S.
  • Kesimpulan: Pernyataan ini Benar. Durasi sintesis DNA (fase S) pada tahap cleavage awal memang memakan waktu sekitar 5 jam.

Pernyataan 3: 

Saat MBT terjadi, jumlah protein histon tipe sel dari zigot 1 lebih tinggi dibandingkan zigot III.

  • Analisis: Protein histon berperan dalam pengemasan DNA. Pada zigot dengan ukuran nukleus lebih kecil (zigot I), jumlah DNA yang perlu dikemas lebih sedikit dibandingkan zigot dengan ukuran nukleus lebih besar (zigot III). Saat MBT terjadi, kebutuhan akan protein histon akan disesuaikan dengan jumlah DNA yang ada.
  • Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Zigot I (nukleus kecil) akan memiliki jumlah protein histon yang lebih sedikit dibandingkan zigot III (nukleus besar) saat MBT terjadi.

Pernyataan 4: 

MBT lebih dipengaruhi oleh jumlah pembelahan yang telah terjadi dibandingkan rasio volume terhadap volume sitoplasma nukleus.

  • Analisis: Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran nukleus mempengaruhi durasi interfase dan waktu terjadinya MBT. Perubahan ukuran nukleus akan mempengaruhi rasio volume nukleus terhadap sitoplasma. Rasio ini berperan dalam mengaktifkan gen-gen yang terlibat dalam MBT. Jumlah pembelahan memang penting, namun rasio volume nukleus terhadap sitoplasma tampaknya menjadi faktor pemicu utama terjadinya MBT.
  • Kesimpulan: Pernyataan ini Salah. Rasio volume nukleus terhadap sitoplasma memiliki peran yang lebih signifikan dalam mempengaruhi terjadinya MBT dibandingkan hanya jumlah pembelahan sel.
Untuk lebih jelasnya dapat disimak dan diunduh File Soal KSK Biologi 2024 dan Kunci jawaban (UNduh Disini)