Followers

Sunday, March 2, 2025

Rencana Pembelajaran Mendalam Materi Pengertian dan Komponen Ekosistem Kelas 10

 


Tujuan Pembelajaran

  1. Memahami (30 menit)

    • Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem secara ilmiah berdasarkan literatur yang tersedia.
    • Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem berdasarkan gambar atau video yang diberikan.
    • Siswa dapat mengklasifikasikan peran setiap komponen ekosistem (produsen, konsumen, dekomposer) berdasarkan karakteristiknya.
  2. Mengaplikasi (40 menit)

    • Siswa dapat mengelompokkan komponen ekosistem dalam lingkungan sekitar sekolah berdasarkan hasil observasi langsung.
    • Siswa dapat membuat diagram interaksi antar komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem yang telah diamati.
    • Siswa dapat menyusun laporan singkat tentang keterkaitan antara komponen ekosistem dan keseimbangannya dalam kehidupan nyata.
  3. Merefleksi (20 menit)

    • Siswa dapat menghubungkan konsep ekosistem dengan masalah lingkungan yang terjadi di sekitar mereka.
    • Siswa dapat menganalisis dampak perubahan salah satu komponen ekosistem terhadap keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
    • Siswa dapat menyampaikan pendapat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem melalui diskusi kelas atau jurnal refleksi.

1. Icebreaking (5 menit) - “Rantai Makanan Berantai”

Tujuan: Membangun antusiasme siswa dan menghubungkan materi dengan pengalaman sehari-hari.

Langkah-langkah:

  1. Guru membagi siswa ke dalam 3-4 kelompok.
  2. Setiap kelompok diberikan satu kata kunci (misalnya: “rumput”, “ular”, “burung”, “matahari”).
  3. Tantangan: Mereka harus menyusun rantai makanan secara cepat dan benar berdasarkan kata kunci yang diberikan.
  4. Setiap kelompok menyebutkan rantai makanan yang mereka buat, dan kelompok lain boleh menambahkan atau mengoreksi.
  5. Guru memberikan apresiasi dan mengaitkan kegiatan ini dengan konsep ekosistem dan interaksi komponen di dalamnya.

2. Apersepsi (10 menit) - “Ekosistem di Sekitarmu”

Tujuan: Menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan membangun rasa ingin tahu siswa.

Langkah-langkah:

  1. Guru menampilkan gambar atau video pendek tentang ekosistem yang berbeda (misalnya hutan, sawah, sungai, atau kota).
  2. Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
    • “Apa saja yang kalian lihat dalam ekosistem ini?”
    • “Menurut kalian, apakah komponen dalam ekosistem ini saling bergantung satu sama lain?”
    • “Apa yang terjadi jika salah satu komponen ekosistem ini hilang atau terganggu?”
  3. Siswa menjawab secara bebas dan guru merangkum jawaban mereka.
  4. Guru menghubungkan diskusi ini dengan tujuan pembelajaran hari ini: "Hari ini kita akan belajar tentang pengertian ekosistem dan bagaimana komponen-komponennya saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan alam."

1. MEMAHAMI (30 menit) - Menggali Konsep Ekosistem

📌 Tujuan: Siswa memahami pengertian ekosistem dan komponen-komponennya.
🕒 Durasi: 30 menit

Langkah-langkah:

  1. Mindful Learning - Menonton Video (10 menit)

    • Siswa menonton video dari channel WWETY YUNINGSIH tentang komponen ekosistem.
    • Guru meminta siswa untuk mempraktikkan mindful watching (menonton dengan fokus, mencatat hal penting, dan mengamati interaksi komponen ekosistem).
  2. Meaningful Learning - Diskusi Kelompok (10 menit)

    • Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok mendiskusikan satu aspek:
      • Kelompok 1: Pengertian ekosistem
      • Kelompok 2: Komponen biotik
      • Kelompok 3: Komponen abiotik
      • Kelompok 4: Interaksi antar komponen
    • Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi mereka dalam peta konsep di kertas besar.
  3. Joyful Learning - Presentasi Kreatif (10 menit)

    • Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan cara kreatif: bisa dengan bermain peran, gambar ilustrasi, atau kuis interaktif.
    • Guru memberikan apresiasi untuk memotivasi siswa.

2. MENGAPLIKASI (40 menit) - Observasi Lapangan Mini

📌 Tujuan: Siswa dapat menerapkan konsep ekosistem dalam lingkungan sekitar.
🕒 Durasi: 40 menit

Langkah-langkah:

  1. Mindful Learning - Observasi Lingkungan Sekolah (15 menit)

    • Siswa dalam kelompok mengamati ekosistem di sekitar sekolah (taman, kolam, halaman).
    • Mereka mencatat komponen biotik dan abiotik yang ditemukan.
    • Mereka juga mengamati bagaimana interaksi antar komponen terjadi.
  2. Meaningful Learning - Membuat Diagram Ekosistem (15 menit)

    • Siswa membuat diagram ekosistem sederhana berdasarkan hasil observasi.
    • Mereka menunjukkan peran setiap komponen dalam keseimbangan ekosistem.
    • Setiap kelompok menempelkan hasil kerja mereka di papan kelas.
  3. Joyful Learning - Presentasi & Simulasi (10 menit)

    • Setiap kelompok memperkenalkan ekosistem mereka dengan simulasi (misalnya, seorang siswa berperan sebagai matahari, yang lain sebagai tumbuhan, hewan, dan faktor abiotik).
    • Guru memberikan umpan balik dan penghargaan untuk setiap kelompok.

3. MEREFLEKSI (20 menit) - Diskusi dan Jurnal Refleksi

📌 Tujuan: Siswa merenungkan hubungan ekosistem dengan kehidupan dan lingkungan.
🕒 Durasi: 20 menit

Langkah-langkah:

  1. Mindful Learning - Diskusi Dampak Perubahan Ekosistem (10 menit)

    • Guru memberikan beberapa skenario (misalnya, deforestasi, pencemaran air, kepunahan spesies).
    • Siswa menganalisis dampak jika salah satu komponen ekosistem terganggu.
    • Guru menghubungkan diskusi ini dengan masalah lingkungan nyata.
  2. Meaningful Learning - Jurnal Refleksi (5 menit)

    • Siswa menulis jurnal refleksi dengan menjawab pertanyaan:
      • Apa hal paling menarik yang saya pelajari hari ini?
      • Bagaimana saya bisa berkontribusi menjaga keseimbangan ekosistem?
  3. Joyful Learning - "Kata Terakhir" (5 menit)

    • Setiap siswa menyebutkan satu kata yang menggambarkan pemahaman mereka tentang ekosistem hari ini.
    • Guru memberikan motivasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

1. Refleksi dan Analisis Nilai (10 Menit)

💡 Metode: Diskusi Terarah & Berbagi Pendapat

  1. Refleksi Nilai Religi (3 menit) – “Ekosistem dan Rasa Syukur”

    • Guru bertanya:
      • Bagaimana keteraturan dalam ekosistem menunjukkan kebesaran Tuhan?
      • Mengapa kita harus bersyukur atas keseimbangan ekosistem?
    • Siswa menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana ekosistem mencerminkan keagungan Tuhan dan pentingnya menjaga alam sebagai bentuk ibadah.
  2. Refleksi Nilai Sosial (3 menit) – “Peran Manusia dalam Ekosistem”

    • Guru menampilkan kasus nyata, seperti pencemaran lingkungan atau deforestasi.
    • Siswa berdiskusi:
      • Apa dampak sosial dari kerusakan ekosistem?
      • Bagaimana kita sebagai masyarakat dapat berperan menjaga lingkungan?
  3. Refleksi Nilai Budaya (4 menit) – “Kearifan Lokal dalam Menjaga Ekosistem”

    • Guru bertanya:
      • Apakah ada budaya atau tradisi di daerah kalian yang mendukung pelestarian lingkungan?
    • Siswa berbagi contoh, seperti adat Sasi Laut di Maluku atau Subak di Bali yang menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Menyimpulkan Pembelajaran (5 Menit) – “One Sentence Summary”

💡 Metode: Menyusun Kesimpulan Bersama

  • Guru meminta setiap siswa menulis satu kalimat yang merangkum pembelajaran hari ini. Contoh:
    • "Ekosistem adalah sistem yang saling bergantung, dan kita harus menjaga keseimbangannya agar tetap lestari."
    • "Manusia harus berperan aktif dalam menjaga ekosistem, baik secara sosial maupun budaya."
  • Beberapa siswa diminta membacakan kesimpulannya.
  • Guru merangkum inti pelajaran dan memberikan motivasi:
    • "Seperti dalam ekosistem, setiap individu memiliki peran. Mari kita menjadi bagian yang menjaga keseimbangan, bukan merusaknya."

1. Asesmen untuk Tujuan “Memahami” (3 Menit) – "Teka-Teki Ekosistem"

💡 Metode: Tebak Kata dengan Clue

  • Guru membacakan petunjuk singkat tentang istilah dalam ekosistem.
  • Siswa harus menebak istilahnya dan menjelaskan artinya.
  • Contoh:
    • Clue: "Aku makhluk hidup yang menjadi sumber energi utama dalam ekosistem."
    • Jawaban: Produsen (tumbuhan).
    • Clue: "Aku bukan makhluk hidup, tapi sangat penting dalam ekosistem. Contohnya air dan cahaya matahari."
    • Jawaban: Komponen abiotik.
  • Dilakukan dalam format cepat tanggap atau menggunakan kartu teka-teki.

2. Asesmen untuk Tujuan “Mengaplikasi” (4 Menit) – "Mini Sketsa Ekosistem"

💡 Metode: Gambar Cepat & Presentasi Singkat

  • Siswa diminta menggambar sketsa sederhana ekosistem yang mereka amati saat observasi.
  • Dalam 30 detik, mereka harus menjelaskan komponen biotik dan abiotik serta interaksi yang terjadi.
  • Guru menilai berdasarkan kejelasan konsep, bukan keindahan gambar.

3. Asesmen untuk Tujuan “Merefleksi” (3 Menit) – "Kartu Harapan Ekosistem"

💡 Metode: Menulis Refleksi Singkat

  • Siswa menuliskan di kartu kecil:
    • Satu hal baru yang mereka pelajari.
    • Satu tindakan nyata yang bisa mereka lakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Kartu dikumpulkan dan guru membacakan beberapa yang menarik sebagai inspirasi untuk kelas.

Rubrik Penilaian Asesmen Formatif – Pengertian dan Komponen Ekosistem

Aspek yang DinilaiSkor 4 (Sangat Baik)Skor 3 (Baik)Skor 2 (Cukup)Skor 1 (Kurang)
1. Teka-Teki Ekosistem (Memahami)Jawaban benar dan penjelasan sangat jelas serta menggunakan bahasa ilmiah yang tepat.Jawaban benar dengan penjelasan cukup jelas, meskipun ada sedikit kekurangan dalam istilah ilmiah.Jawaban kurang tepat atau penjelasan kurang jelas.Jawaban salah atau tidak memberikan penjelasan.
2. Mini Sketsa Ekosistem (Mengaplikasi)Sketsa ekosistem lengkap, rapi, mencakup komponen biotik dan abiotik, serta hubungan antar komponen dijelaskan dengan baik.Sketsa cukup lengkap, namun ada sedikit kekurangan dalam penyajian atau penjelasan hubungan ekosistem.Sketsa kurang lengkap atau kurang jelas, hubungan ekosistem tidak dijelaskan dengan baik.Sketsa tidak relevan atau tidak dapat menjelaskan ekosistem dengan benar.
3. Kartu Harapan Ekosistem (Merefleksi)Refleksi sangat mendalam, menyebutkan konsep yang dipelajari dengan baik, serta memberikan solusi nyata untuk menjaga ekosistem.Refleksi cukup baik, menyebutkan konsep dengan jelas dan memberikan solusi sederhana.Refleksi kurang mendalam, hanya menyebutkan konsep tanpa solusi nyata.Refleksi sangat dangkal atau tidak berkaitan dengan materi.

📌 Kriteria Keberhasilan:

  • Skor 10-12: Pemahaman sangat baik, mampu menghubungkan konsep dengan kehidupan nyata.
  • Skor 7-9: Pemahaman baik, namun masih perlu penguatan dalam beberapa aspek.
  • Skor 4-6: Pemahaman cukup, masih terdapat kekurangan dalam menjelaskan konsep dan aplikasi.
  • Skor <4: Pemahaman rendah, perlu penguatan kembali melalui remedial.
Untuk lebih jelasnya  LKPD 1 Pengertian dan Komponen Ekosistem Kelas 10 (Pembelajaran Mendalam) (Baca Disini)

LKPD 1 Pengertian dan Komponen Ekosistem Kelas 10 (Pembelajaran Mendalam)

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Mata Pelajaran: Biologi

Kelas: X

Materi: Pengertian dan Komponen Ekosistem

Alokasi Waktu: 135 menit


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Memahami konsep ekosistem dan komponennya melalui diskusi dan permainan edukatif.
  2. Mengaplikasikan pemahaman tentang ekosistem dalam bentuk sketsa dan analisis interaksi komponen ekosistem.
  3. Merefleksi nilai-nilai yang dapat dipetik dari keseimbangan ekosistem serta menerapkan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.

B. Apersepsi dan Icebreaking (15 menit)

Aktivitas: “Tebak Peran Ekosistem”

  1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil.
  2. Setiap kelompok diberikan gambar atau istilah terkait ekosistem (misalnya: produsen, konsumen, dekomposer, sinar matahari, tanah).
  3. Siswa harus memerankan atau menjelaskan peran tersebut tanpa menyebut namanya, lalu kelompok lain menebak.
  4. Guru memberikan penguatan konsep ekosistem dan komponennya berdasarkan jawaban siswa.

C. Kegiatan Inti (90 menit)

1. Memahami Konsep Ekosistem – “Teka-Teki Ekosistem” (30 menit)

Instruksi:

  • Siswa diberikan lembar teka-teki silang yang berisi istilah tentang ekosistem.
  • Mereka harus mengisi jawaban berdasarkan petunjuk yang diberikan.
  • Setelah selesai, mereka berdiskusi dalam kelompok untuk memastikan pemahaman yang benar.
  • Guru menampilkan video pembelajaran dari channel Wetyyuniningsih tentang komponen ekosistem.





  • Siswa mencatat poin penting dari video dan berdiskusi tentang keterkaitan antar komponen ekosistem.

LKPD Bagian 1:

  1. Jelaskan pengertian ekosistem!
  2. Sebutkan dan jelaskan dua jenis komponen ekosistem!
  3. Berikan contoh interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem!

2. Mengaplikasikan Konsep Ekosistem – “Mini Sketsa Ekosistem” (30 menit)

Instruksi:

  • Siswa menggambar sketsa ekosistem alami atau buatan yang mereka kenal.
  • Dalam sketsa, mereka harus menyertakan komponen biotik, abiotik, serta hubungan antar komponen.
  • Setelah selesai, siswa mempresentasikan gambarnya dalam kelompok kecil.
  • Guru memberikan umpan balik terkait ketepatan konsep dan kreativitas.

LKPD Bagian 2:

  1. Gambarkan sebuah ekosistem dan beri label untuk setiap komponen biotik dan abiotiknya!
  2. Jelaskan satu interaksi yang terjadi dalam ekosistem yang kamu gambar!
  3. Mengapa keseimbangan antara komponen ekosistem penting bagi kehidupan?

3. Merefleksi Nilai Ekosistem – “Kartu Harapan Ekosistem” (30 menit)

Instruksi:

  • Setiap siswa diberikan kartu kecil untuk menuliskan:
    1. Satu hal baru yang mereka pelajari hari ini.
    2. Satu tindakan nyata yang bisa mereka lakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Beberapa siswa membacakan kartu mereka di depan kelas.
  • Guru memfasilitasi diskusi tentang nilai religius, sosial, dan budaya dalam menjaga ekosistem.

LKPD Bagian 3:

  1. Bagaimana keteraturan dalam ekosistem menunjukkan kebesaran Tuhan?
  2. Apa dampak sosial dari kerusakan ekosistem?
  3. Sebutkan salah satu budaya lokal yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem!
  4. Apa yang bisa kamu lakukan mulai hari ini untuk menjaga ekosistem?

D. Kegiatan Penutup (15 menit)

📌 Aktivitas: “One Sentence Summary”

  • Setiap siswa menuliskan satu kalimat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.
  • Guru merangkum diskusi dan menghubungkan dengan pelajaran berikutnya.
  • Doa bersama untuk menutup kelas.

E. Rubrik Penilaian

AspekSkor 4 (Sangat Baik)Skor 3 (Baik)Skor 2 (Cukup)Skor 1 (Kurang)
Pemahaman Konsep (Teka-Teki Ekosistem)Jawaban lengkap dan tepatJawaban cukup jelasJawaban kurang tepatJawaban tidak sesuai
Mini Sketsa EkosistemGambar jelas, semua komponen ekosistem disebutkan dengan benarGambar cukup baik, ada sedikit kesalahan dalam label atau interaksiGambar kurang jelas, beberapa komponen hilangTidak ada gambar atau tidak sesuai instruksi
Refleksi (Kartu Harapan)Refleksi mendalam, solusi konkretRefleksi baik, solusi sederhanaRefleksi kurang mendalamTidak ada refleksi atau tidak sesuai tema




Pembahasan Soal KSK Biologi 2024 Nomor 20

 Nomor 20

 Secara umum dendrit dari neuron berfungsi menerima informasi yang dapat memicu potensial aksi pada akson. Tetapi hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa dendrit dari beberapa neuron di otak dapat mengantarkan rangsang dalam bentuk potensial aksi. William dan Stuart (2000) melakukan penelitian mengenai fenomena ini menggunakan neuron dari daerah thalamocortical otak. Dalam penelitian tersebut, mereka menginjeksikan ion ke dalam badan sel (A) dan mengukur amplitudo potensial aksi pada beberapa titik di dendrit (B). Pada penelitian kedua, neuron diletakkan dalam larutan yang menghambat aliran Na+ melalui voltage-gated channel (TTX). Hasil pengukuran potensial aksi pada kondisi normal terlihat pada gambar C dan di bawah pengaruh TTX pada gambar D.


  



Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)! 

 A. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergerakan potensial aksi dari soma ke arah dendrit. 

 B. Potensial aksi yang muncul di dendrit disebabkan oleh aliran ion selain Na+ yang masuk ke dalam sel.

C. Hasil penelitian menunjukkan voltage-gated channel penyebab potensial aksi sama-sama terdapat pada soma dan dendrit. 

 D. Jika sel tersebut menerima neurotransmitter yang menyebabkan terjadinya EPSP (excitatory post-synaptic potential), potensial aksi dapat terukur sejak daerah dendrit sel thalamocortical.

Jawaban :

A. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergerakan potensial aksi dari soma ke arah dendrit.

  • Pada gambar B, terlihat bahwa potensial aksi mulai dari soma dan amplitudonya semakin menurun saat diukur di bagian dendrit yang lebih jauh (20 µm, 35 µm, 62 µm).
  • Hal ini menunjukkan pergerakan potensial aksi dari soma ke dendrit, bukan dari dendrit ke soma.
  • Jawaban: Benar (B).

B. Potensial aksi yang muncul di dendrit disebabkan oleh aliran ion selain Na+ yang masuk ke dalam sel.

  • Pada gambar D (TTX, yang menghambat voltage-gated Na+ channel), potensial aksi hampir hilang, baik di soma maupun dendrit.
  • Ini menunjukkan bahwa Na+ berperan dalam pembentukan potensial aksi di dendrit.
  • Jika ion lain seperti Ca²⁺ atau K⁺ yang menyebabkan potensial aksi, maka TTX tidak akan berpengaruh secara drastis.
  • Jawaban: Salah (S).

C. Hasil penelitian menunjukkan voltage-gated channel penyebab potensial aksi sama-sama terdapat pada soma dan dendrit.

  • Pada gambar C, baik soma maupun dendrit menunjukkan adanya potensial aksi, yang berarti dendrit juga memiliki voltage-gated Na+ channel.
  • Pada gambar D, di bawah pengaruh TTX, potensial aksi menghilang, menunjukkan bahwa saluran Na+ ini ada di kedua lokasi.
  • Jawaban: Benar (B).

D. Jika sel tersebut menerima neurotransmitter yang menyebabkan terjadinya EPSP (excitatory post-synaptic potential), potensial aksi dapat terukur sejak daerah dendrit sel thalamocortical.

  • EPSP adalah depolarisasi membran yang dapat memicu potensial aksi.
  • Karena dendrit memiliki voltage-gated channel, EPSP yang cukup besar di dendrit dapat memicu potensial aksi di dendrit, yang kemudian dapat menyebar ke soma.

Pernyataan D Benar (B).

Kesimpulan:

A: B
B: S
C: B
D: B

Pembahasan Soal KSK Biologi 2024 Nomor 19

 


ANATOMI FISIOLOGI HEWAN 

 19. Berdasarkan jenis makanannya, mamalia dapat digolongkan sebagai herbivora, karnivora dan omnivora. Herbivora memakan makanan yang kaya karbohidrat dan serat. Sedangkan, karnivora memakan daging sehingga lebih rentan terserang patogen yang menyerang sesama hewan. Kondisi ini mengharuskan sistem pencernaan karnivora memiliki kemampuan untuk membunuh patogen yang lebih baik dari herbivora. Di sisi lain, herbivora harus memiliki sistem pencernaan yang memungkinkannya mencerna makanan kaya serat dan kaya karbohidrat. 

 Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)! 

 A. Saliva yang kaya amilase ditemukan pada herbivora namun tidak pada karnivora. 

 B. Meski sama-sama asam, pH lambung hewan karnivora lebih tinggi dari hewan herbivora. 

 C. Beberapa herbivora memiliki lambung yang lebih kompleks dibandingkan dengan karnivora. 

 D. Untuk ukuran tubuh yang sama, hewan herbivora memiliki usus besar yang lebih panjang daripada hewan karnivora.

Jawaban :

A. Saliva yang kaya amilase ditemukan pada herbivora namun tidak pada karnivora.

  • Herbivora memakan makanan kaya karbohidrat dan serat, sehingga mereka membutuhkan enzim amilase dalam saliva untuk memulai proses pencernaan pati.
  • Karnivora terutama mengonsumsi daging, yang rendah pati, sehingga mereka tidak memiliki amilase dalam saliva.
  • Jawaban: Benar (B).

B. Meski sama-sama asam, pH lambung hewan karnivora lebih tinggi dari hewan herbivora.

  • Karnivora memiliki lambung yang sangat asam (pH sekitar 1-2) untuk membantu membunuh patogen dalam daging mentah dan mencerna protein.
  • Herbivora memiliki lambung yang kurang asam (pH sekitar 4-7) karena mereka tidak perlu mencerna daging atau membunuh banyak patogen.
  • Jika pH lebih tinggi, berarti lebih mendekati netral, tetapi kenyataannya lambung karnivora lebih asam daripada herbivora.
  • Jawaban: Salah (S).

C. Beberapa herbivora memiliki lambung yang lebih kompleks dibandingkan dengan karnivora.

  • Herbivora ruminansia (seperti sapi dan kambing) memiliki lambung berbilik empat (rumen, retikulum, omasum, abomasum) untuk membantu fermentasi serat.
  • Karnivora memiliki lambung yang lebih sederhana karena hanya perlu mencerna protein dan lemak.
  • Jawaban: Benar (B).

D. Untuk ukuran tubuh yang sama, hewan herbivora memiliki usus besar yang lebih panjang daripada hewan karnivora.

  • Herbivora memiliki usus lebih panjang untuk meningkatkan waktu pencernaan dan penyerapan nutrisi dari tumbuhan yang sulit dicerna.
  • Karnivora memiliki usus lebih pendek karena daging lebih mudah dicerna dan tidak memerlukan fermentasi panjang.
  • Jawaban: Benar (B).

Pembahasan Soal KSK Biologi 2024 Nomor 18

 Nomor 18

Tendril merupakan suatu struktur menjulur pada tumbuhan yang umumnya berfungsi dalam membantu ekspansi area pertumbuhan pucuk. Anda berhasil mengamati dua tendril dari spesimen tumbuhan yang berbeda, yakni Momordica balsamina (a1-b1) dan Passiflora caerulea (a2-b2). Hasil pengamatan berupa sayatan melintang tendril setiap spesimen ditunjukkan sebagai berikut.

Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)! 

 A. Berdasarkan struktur yang ditunjuk oleh huruf z dan r, dapat disimpulkan bahwa tendril kedua tumbuhan merupakan hasil modifikasi perkembangan organ batang. 

 B. Pada sayatan melintang tendril P. caerulea, sisi dengan struktur p memiliki aktivitas pembelahan sel yang lebih tinggi dibandingkan sisi di seberangnya. 

 C. Sel-sel pada struktur w, p, dan s sudah tidak memiliki kemampuan membelah. 

 D. Sel-sel pada struktur q memiliki vakuola berukuran besar.

Jawaban :

A. Berdasarkan struktur yang ditunjuk oleh huruf z dan r, dapat disimpulkan bahwa tendril kedua tumbuhan merupakan hasil modifikasi perkembangan organ batang.

  • z pada Momordica balsamina (b1) menunjukkan xilem primer, sedangkan r pada Passiflora caerulea (b2) juga menunjukkan xilem primer.
  • tendril berasal dari bagian epidermis batang bukan dari bagian xylem batang

Pernyataan A Salah (S).

B. Pada sayatan melintang tendril P. caerulea, sisi dengan struktur p memiliki aktivitas pembelahan sel yang lebih tinggi dibandingkan sisi di seberangnya.

  • p pada Passiflora caerulea (b2) menunjukkan floem primer.
  • Floem primer adalah jaringan pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis.
  • Aktivitas pembelahan sel yang tinggi biasanya terjadi pada jaringan meristem, seperti kambium, yang menghasilkan xilem dan floem sekunder.
  • Pada sayatan melintang tendril P. caerulea, tidak ada indikasi yang jelas bahwa sisi dengan struktur p memiliki aktivitas pembelahan sel yang lebih tinggi.

Pernyataan B Salah (S).

C. Sel-sel pada struktur w, p, dan s sudah tidak memiliki kemampuan membelah.

  • w pada Momordica balsamina (b1) menunjukkan floem primer, p pada Passiflora caerulea (b2) menunjukkan floem primer, dan s pada Passiflora caerulea (b2) menunjukkan epidermis.
  • Epidermis dan floem primer adalah jaringan dewasa yang umumnya tidak memiliki kemampuan membelah. Namun, dalam kondisi tertentu, sel-sel parenkim floem dapat kembali aktif membelah.

Pernyataan C Salah (S).

D. Sel-sel pada struktur q memiliki vakuola berukuran besar.

  • q pada Passiflora caerulea (b2) menunjukkan parenkim.
  • Sel parenkim umumnya memiliki vakuola berukuran besar yang berfungsi untuk menyimpan air dan zat-zat lain.
  • Vakuola yang besar pada sel parenkim dapat terlihat jelas pada gambar.

Pernyataan D Benar (B).

Kesimpulan:

  • A: Salah (S)
  • B: Salah (S)
  • C: Salah (S)
  • D: Benar (B)